Page 20 - E-Modu Kimia TPACK Koloid_Neat
P. 20
KEGIATAN 5
Pembuatan Koloid
Gambar 14. Pembuatan koloid dari larutan dan suspensi
Sumber: ifaworldcup.com
1) Dispersi
Dispersi merupakan salah satu cara membuat koloid dengan memecah gumpalan
partikel kasar (suspensi) menjadi lebih kecul sehingga tersebar dan berukuran koloid.
Dispersi dilakukan dengan memperkecil ukuran partikel. Cara ini melibatkan
pengubahan ukuran partikel besar contohnya suspensi atau padatan menjadi ukuran
partikel koloid. Dispersi dapat dilakukan dengan cara berikut ini:
1. Cara Mekanik: Pembutan koloid dengan cara ini yaitu dengan melalui
penggilingan atau penggerusan. Partikel suspensi sihancurkan atau dihaluskan
menjadi partikel koloid dengan cara digerus kemudian didispersikan ke dalam
suatu cairan sehingga membentuk sol.
2. Cara peptisasai: dimana proses pemecahan partikel atau endapan asli reaksi kimia
menjadi partikel berukuran koloid dengan penambahan suatu zat kimia tertentu.
Zat kimia yang digunakan untuk memecah partikel tersebut yaitu zat pemeptisasi
yang berupa elektrolit, terutama yang mengandung ion sejenis atau pelarut
tertentu
3. Cara busur bredig: digunakan untuk membuat sol-sol dari logam, misalnya dalam
pembuatan sol emas, perak, platina, dan tembaga. Dalam proses cara ini logam
yang akan diubah menjadi partikel-partikel koloid digunakan sebagai elektroda.
2) Kondensasi
Kondensasi adalah memperbesar ukuran partikel. Pada umumnya, dar larutan
diubah menjadi koloid. Cara kondensasi dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
1. Reaksi hidrolisis: umumnya digunakan untuk membuat koloid basa dari suatu
garam yang dihidrolisis yang direaksikan dengan air.
2. Reaksi redoks: melibatkan perubahan bilangan oksidasi. Koloid yang terjadi
merupakan hasil oksidasi atau reduksi.
3. -Pertukaran ion: umumnya dilakukan untuk membuat koloid dari zat-zat yang
sukar larut (endapan) yang dihasilkan pada reaksi kimia.