Page 3 - WARTA 11 MEI 2025
P. 3
Sudahkah kita melakukan firman Tuhan yang kita dengarkan Minggu lalu..??
Minggu 04 Mei 2025
RINGKASAN KHOTBAH
Kawanan Domba yang Bertumbuh
K a w a n a n D o m b a y a n g B e r t u m b u h
N
E
A
9
H
Y
O
YOHANES 21 : 15-19
S
:
2
1
1
-
1
5
Kepemimpinan sangatlah menarik Pada pernyataan pertama, Yesus
untuk dibahas, terutama ketika kita menyatakan bahwa Petrus harus
sedang menyaksikan antara firman “memelihara anak-anak domba” (sudah
Tuhan dan dunia saat ini yang tampaknya diubah oleh Alkitab TB 2 - LAI, sesuai
saling bersinggungan, paling tidak di dengan bahasa aslinya). Ini menunjukkan
minggu ini. Bagaimana tidak, karena kepada siapa pertama kali Petrus harus
salah satu pemimpin paling berpengaruh melayani, yakni orang yang kecil karena
dan berdampak di dunia, yakni Paus lemah, miskin, sakit dan berdosa. Kedua
Fransiskus yang pada tahun 2024 lalu dan Ketiga, barulah Yesus menyatakan
sempat singgah ke Indonesia, pemimpin bahwa Petrus harus “menggembalakan
tertinggi umat Katolik meninggal dunia. domba-domba” yang berarti pemimpin
Lalu, pada 7 Mei 2025, akan digelar kawanan umat Tuhan yang banyak dan
konklaf, yakni pemilihan Paus yang baru. telah percaya pada Tuhan. Ternyata,
Semua bertanya-tanya tentang siapakah Tuhan mempersiapkan Petrus untuk jadi
pengganti Paus Fransiskus serta apakah pemimpin yang berhati tulus sekaligus
perjuangannya, apakah ia akan menjadi memiliki pemikiran yang cerdik.
pemimpin yang keras atau lembut?
Firman Tuhan yang direnungkan pada Kalau manusia seringkali diperha-
minggu ini juga berbicara tentang Paus dapkan dengan memilih pemimpin yang
pertama, Petrus, yang dipersiapkan Tuhan keras atau yang lembut, Yesus justru
menjadi pemimpin umat Tuhan di dunia. menjadi teladan di mana sifat gembala
Persiapan Petrus secara apik dituliskan adalah menggabungkan kedua hal yang
dalam bacaan kita dan memberikan kita tampaknya bertolak belakang ini menjadi
pesan bahwa kita semua juga harus satu kesatuan yang utuh. Sifat lembut
memimpin sebagai domba Allah yang diperlukan, agar sebagai pemimpin kita
saling menggembalakan. memiliki hati yang tulus. Sebaliknya, demi
melindungi kawanan serta bertahan,
Hanya dalam lima (5) ayat, Yesus pemimpin juga perlu memiliki sifat yang
menghardik sekaligus menunjukkan kasih keras serta hikmat yang cerdik. Yesus
yang mengubahkan pada diri Petrus. Tiga pun demikian di dalam pelayanan-Nya. Ia
kali pertanyaan Yesus tentang kasih selalu merawat orang yang berdosa, sakit
Petrus adalah hardikan sekaligus balasan dan kecil, sedangkan Ia menghardik
Yesus kepada Petrus yang sebelum orang Farisi dan ahli Taurat. Semua Ia
kematian-Nya menyangkal Ia sebanyak lakukan karena Ia sungguh mengasihi
tiga kali. Cukup hanya dengan tiga kita. Sebagai kawanan domba yang
pertanyaan kasih (agapao) yang dibalas hendak bertumbuh, kita pun harus
kasih (philia) oleh Petrus, Yesus meneladani kepemimpinan yang tulus
mengingatkan Petrus tentang dosa yang sekaligus cerdik ini supaya kita bisa
pernah ia lakukan serta komitmen baru saling menegur dalam kasih,
yang harus dinyatakan sebelum Petrus mengingatkan dengan tulus serta
memimpin umat Tuhan. Pernyataan mendidik dengan hati. Kiranya Tuhan
Yesus tentang “gembalakanlah” ternyata menolong. Amin.
juga memiliki pesan yang sangat
kompleks sekaligus menarik untuk
(TRIA)
dibahas. (TRIA)

