Page 2 - WARTA 13 JULI 2025
P. 2
RENUNGAN
KOLOSE 1 : 12
“...dan mengucap syukur dengan sukacita kepada Bapa, yang melayakkan kamu untuk mendapat
bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang kudus di dalam kerajaan terang.”
IDENTITAS ANAK TERANG
Retorika Paulus ketika ia mengirimkan nama Tuhan semakin ditinggikan dan kita
surat pastoral kepada jemaat di Kolose rendah sebab kita jadi alat-Nya. Menyadari
dimulai dari ucapan syukur dan doanya. bahwa terang hanya berguna di tempat
Tetapi, di dalam ucapan syukur dan doa ini, yang gelap dan di atas gantang, juga
tersimpan sebuah pesan dahsyat untuk seharusnya mengingatkan kita semua
para pembacanya. Yang pertama kali bahwa sebagai anak-anak Terang, kita
diungkapkan oleh Paulus sebagai seorang perlu hidup menjadi teladan bagi sesama.
pemimpin umat bukanlah koreksi atau Hal ini sangat tidak mudah, terutama
evaluasi terhadap pengembangan jemaat, ketika kita tidak memiliki kepercayaan diri.
tetapi ia terlebih dahulu memberi tahu Namun, ingatlah bahwa Tuhanlah alasan
siapakah mereka. Paulus menyebut kita untuk bersaksi serta melayani, hanya
mereka orang beriman, orang yang penuh nama-Nyalah yang dipermuliakan serta
kasih dalam Roh ( ay. 4 & 8), orang yang bagi kebaikan sesama lah kita perlu
berpengharapan (ay. 5), orang yang mengemban misi ini.
berhikmat, orang yang bekerja dan
bertumbuh dalam pengetahuan akan Allah Sama halnya dengan pergulatan Henry
(ay. 10), orang yang dikuatkan oleh kuasa Dunant, seorang businessman berke-
kemuliaan Allah untuk menanggung bangsaan Swiss yang menyaksikan
banyak hal dengan tekun dan sabar (ay. peperangan antara Perancis dan Austria di
11) dan terakhir, yang paling penting Kota Solferino, Itali pada tahun 1859. Kira-
adalah anak-anak Allah yang telah kira terdapat 40.000 orang gugur karena
dilayakkan ikut serta dalam kerajaan pasca perang, tidak ada tenaga medis
terang bersama orang-orang kudus (ay. yang memadai untuk menolong mereka. Di
12). Ucapan Paulus ini bukan rayuan tengah kegelapan karena banyaknya
semata, sebab mengetahui siapakah kita kematian, Dunant tidak berputus asa,
yakni identitas kita membuat kita mampu melainkan terus membantu para korban
kembali lagi pada hakikat kebaikan yang peperangan hingga pada 1863,
Tuhan telah berikan pada kita. Itu artinya, dibentuklah sebuah komite Salib Merah
segala identitas baik kita, termasuk (Red Cross - di Indonesia, diterjemahkan
identitas sebagai “anak-anak Terang” sebagai, “Palang Merah”) yang hingga saat
adalah pemberian dari Allah yang harus ini amat berpengaruh terhadap gerakan
terus menerus diingat agar kita hidup kemanusiaan di seluruh dunia. Dari kisah
dalam terang serta menjadi terang dalam ini, kita dapat belajar bahwa kegelapan
dunia yang gelap. yang terjadi di sekitar dapat menonjolkan
identitas terang umat Allah yang tidak
putus asa melaksanakan firman-Nya
Identitas sebagai anak-anak Allah sehingga ada banyak kebaikan yang
memerlukan pola pikir, perkataan dan timbul. Kiranya Tuhan menolong kita
tindakan yang harus mencerminkan terang mempertahankan serta terus
Tuhan, sehingga bukan nama kita yang melaksanakan identitas sebagai anak-
semakin ditinggikan, sebaliknya justru anak Terang! Amin. TRIA
TRIA

