Page 2 - WARTA 19 JANUARI 2025
P. 2
RENUNGAN
YESAYA 62 : 1A
“Oleh karena Sion aku tidak dapat berdiam diri, dan oleh karena Yerusalem aku tidak
akan tinggal tenang,...”
TUHAN TIDAK PERNAH TINGGAL DIAM
Kebudayaan Indonesia memiliki kekayaan fungsinya, itu artinya mereka bukan
intelektual yang luar biasa. Kekayaan menyembah Tuhan, melainkan sesuatu
intelektual budaya kita dapat dilihat dari yang tak bergerak atau tak hidup sesuai
arsitektur bangunan-bangunan bersejarah, dengan keinginan mereka. Karena tidak
karya seni dan bahasa yang kaya. Sampai hidup, maka patung-patung ini tidak dapat
saat ini, kita masih bisa melihat serta berbuat sesuatu untuk umatnya. Kita dapat
menikmati kekayaan-kekayaan tersebut. menemukan kasus ini ketika mengingat
Misalnya saja kalau kita pergi ke candi- kembali bagaimana nabi Elia melawan
candi peninggalan masa lampau, kita akan ratusan nabi Baal (lih. 1 Raj. 18: 1-41).
menemukan mahakarya berupa patung- Tuhan tidak rela dijadikan patung yang
patung berbentuk manusia atau pun dewa- tidak bergerak, karena Ia terus bergerak
dewi kepercayaan Hindu-Buddha atau membela serta menyelamatkan umat-Nya.
kepercayaan animisme tradisional lainnya.
Ketika kita sedang melihat-lihat, mungkin Hal inilah yang membuat kesaksian
muncul pertanyaan dalam kepala kita, Yesaya begitu kuat menyatakan bahwa
“bukankah patung-patung ini sangat Tuhan kita adalah Tuhan yang tak akan
dibenci oleh Tuhan kita, apakah saya tidak pernah tinggal diam terhadap kesusahan
boleh melihat dan mengagumi hal-hal ini umat-Nya. Tuhan adalah sosok yang aktif
karena saya seorang umat Kristen?” dan bahkan berinisiatif untuk mencipta
serta menyelamatkan kita. Kesaksian yang
Bila kita melihat salah satu hukum demikian juga membantu kita mengenal
Taurat, terutama hukum yang kedua yakni peran Tuhan yang takkan pernah ada
“Jangan membuat bagimu patung yang habisnya dalam hidup kita. Setiap hal kecil
menyerupai apapun yang ada di dalam Ia ketahui, setiap hal besar Ia tangani demi
langit, di bumi dan di dalam bumi. Jangan keselamatan kita semua. Ia bekerja lewat
sujud menyembah kepadanya atau setiap hal dan banyak orang untuk
beribadah kepadanya.” (Kel. 20:4 & Ul. 5:8- mendatangkan pembelajaran berharga
9) kita semakin yakin bahwa kita tidak serta pemulihan dalam hidup kita. Pepatah
boleh melihat serta mengagumi kekayaan Jawa menyatakan, “Gusti ora sare” yang
ini. Namun, persoalan utama dari artinya, “Tuhan tidak tidur”. Inilah Tuhan
kebencian TUHAN Allah pada patung kita yang hidup. Oleh karena itu,
bukanlah wujudnya semata tetapi secara percayalah bahwa selain Tuhan menyertai
lebih esensial patung adalah buatan kita, Ia pun tidak pernah tinggal diam
manusia. Bila yang disembah adalah melihat kesusahan anak-anak-Nya.
buatan tangan manusia yang ditentukan
oleh manusia bentuknya, kegunaannya dan
TRIA