Page 18 - WARTA 14 SEPTEMBER 2025
P. 18

Magelang                                                            11 September 2025
      PESAN PERSIDANGAN XVII MAJELIS SINODE WILAYAH

       Gereja Kristen Indonesia Sinode Wilayah Jawa Tengah
                  (P XVII MSW GKI SW JATENG 2025)



    Persidangan  XVII  Majelis  Sinode  Wilayah  GKI  Sinode  Wilayah  Jawa  Tengah
    dilaksanakan tanggal 9-11 September 2025, di Wisma Sejahtera, Magelang dengan tema
    “Membangun  Komunitas  A.K.A.R.”  (Adaptif,  Kolaboratif,  Antar-generasi,  Relevan).
    Tema  ini  mengingatkan  GKI  untuk  hidup  berakar  kuat  dalam  Kristus.  Kita  memahami
    Adaptif sebagai kemampuan untuk selalu menyesuaikan diri dengan perubahan zaman
    sehingga tetap lentur dalam memperjuangkan misi Allah; Kolaboratif sebagai semangat
    untuk  menghidupi  persekutuan  yang  saling  menghidupkan;  Antar-generasi  sebagai
    tekad untuk menolak segala bentuk segregasi dan pemisahan dalam tubuh Kristus; serta
    Relevan  sebagai  sikap  untuk  tidak  menuruti  selera  dunia,  melainkan  dengan  setia
    mengerjakan misi Allah dalam konteks nyata kehidupan.
    Dengan berdasar semangat A.K.A.R. maka Persidangan XVII Majelis Sinode Wilayah GKI
    Sinode Wilayah Jawa Tengah menyampaikan pesan-pesan persidangan sebagai berikut :
    1. Merespons  perkembangan  zaman  dengan  bijaksana  dan  kontekstual  melalui
      pengembangan  pelayanan  yang  adaptif  menggunakan  cara-cara  yang  kreatif
      (misalnya memaksimalkan penggunaan media digital) dan mempersiapkan diri untuk
      dapat beradaptasi menggunakan Artificial Intelligence (Kecerdasaan Buatan).

    2. Membangun kepemimpinan kolektif yang terbuka terhadap keberagaman potensi dan
      kerapuhan,  termasuk  dalam  mempersiapkan  serah  terima  tongkat  estafet
      kepemimpinan  melalui  pembentukan  panitia  nominasi  untuk  memilih  personalia
      BPMSW dan BPHMSW periode 2027-2031.
    3. Menjadi teladan dalam menciptakan komunikasi tanpa segregasi, relasi dan regenerasi
      di atas dasar pengakuan dan penghargaan akan warna setiap jenjang generasi melalui
      kepemimpinan yang kontekstual.

    4. Menyelaraskan  persekutuan,  kesaksian,  dan  pelayanan  gereja  agar  selalu  relevan
      dengan misi Allah (missio Dei) bukan relevan dengan dunia.

    5. Penataan  ulang  klasis  dan  kesadaran  untuk  dapat  terlaksananya  Tanggung  Jawab
      Bersama  Sinode  Wilayah  (TJBSW)  menjadi  upaya  untuk  menghidupi  kebersamaan
      sebagai persekutuan yang saling menopang sebagai jemaat, klasis, sinode wilayah dan
      sinode.
                              Teriring Salam dan Doa kami,

        Pdt. Guruh Jatmiko Septavianus                 Pdt. Adon Syukmana
                 Ketua Umum                              Sekretaris Umum
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23