Page 2 - WARTA 01 SEPTEMBER 2024
P. 2
RENUNGAN
“Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya, sebab dari dalam,
dari hati orang, timbul segala pikiran jahat…”
(Markus 7: 20b-21a)
DISIPLIN BERDOA, DIMULAI DARI HATI
Banyak orang berpikir bahwa dan melakukan semua kehendak-
“hati” yang ada di dalam Alkitab Nya, padahal hanya ingin
terutama yang dimengerti dalam mementingkan diri sendiri di
keagamaan Yahudi pada zaman hadapan orang lain. Orang-orang
Yesus hidup sama dengan “hati” ini tidak memiliki wawasan yang
yang sekarang kita mengerti. cukup luas dan reflektif, bahwa
Padahal, menurut kepercayaan terkadang ketika kita beribadah dan
Yahudi, “hati” adalah kedalaman berdoa, kita bisa saja salah. Salah,
seseorang yang tugasnya tidak apabila semua itu dilakukan
hanya merasakan emosi-emosi, dengan paksaan dan tanpa
melainkan juga berpikir akan panggilan hati yang rela dibentuk
banyak hal, memutuskan dengan oleh Tuhan.
bijak serta niat atau hasrat manusia
sebelum melakukan sesuatu. Memulai bulan doa kali ini, kita
Sayangnya, “hati” ini dapat menjadi bersama-sama perlu merenungkan
“hati yang keras”. Apabila ia apakah hati kita telah rindu untuk
mengeras, hati tidak lagi berdoa dan beribadah kepada
mendengar kehendak Allah serta Tuhan? Apakah hati kita melihat
firman dan kebenaran yang kasih dan kebesaran-Nya dalam
ditawarkan padanya. Hati malah hidup kita yang tak tergantikan,
menjadi sumber kejahatan, ataukah doa yang selama ini kita
kekacauan dan bahkan kehancuran. panjatkan hanyalah sebuah
Yesus Kristus memberikan rutinitas tanpa makna dan rasa?
pembelajaran dengan memperlihatkan Karena hal yang baik dan yang
para muridnya yang tidak terlalu berharga di mata Tuhan justru
mementingkan adat istiadat yang adalah hati seseorang, bukan apa
berlaku sehingga mereka patut yang dapat dilihat oleh manusia
dikatakan “najis”. Dari penghakiman belaka. Doa yang diawali dengan
orang-orang Farisi dan ahli Taurat hati juga akan berdampak bagi
inilah Yesus lalu mengajak mereka kehidupan kita bersama-sama
berdiskusi bahwa orang terlalu banyak karena hati kita merindukan
mementingkan apa yang masuk ke keselarasan antara hidup berdoa
dalam diri mereka. Ini juga merupakan dan berkata-kata. Biarlah kita
sindiran Yesus terhadap orang-orang disiplin berdoa, dimulai dari hati.
egois yang mengaku mengikuti Tuhan
(Tria)