Page 2 - WARTA 22 DESEMBER 2024
P. 2
RENUNGAN
“Maka ia akan bertindak dan akan menggembalakan mereka dalam kekuatan TUHAN,
dalam kemegahan nama TUHAN Allahnya; mereka akan tinggal tetap, sebab sekarang ia
menjadi besar sampai ke ujung bumi, dan dia menjadi damai sejahtera”
Mikha 5: 3-4b
BERITA ADVEN DARI MIKHA :
JALAN MENUJU DAMAI SEJAHTERA
Istilah “kambing hitam” dan “anak tetapi ukuran damai sejahtera adalah
bawang” tidaklah asing. Seringkali diri-Nya yang berkurban bagi kita
dalam beberapa permainan kala masih semua sehingga tidak perlu lagi ada
anak-anak, kita memakai istilah-istilah korban di antara kita. Tidak akan ada
ini untuk menyebut mereka yang tidak lagi perjanjian-perjanjian antar satu
beruntung dan harus menjadi korban bangsa dengan bangsa lain untuk tidak
(yang lebih menderita). Secara tidak berperang, segala hukum-hukum terkait
langsung juga, berbagai tradisi di dunia kejahatan perang, atau batas-batas
menggunakan “kambing hitam” atau tembok yang menjaga kita tidak
“anak bawang” untuk dikorbankan baik berperang karena Ia sendiri yang akan
secara simbolis maupun riil. Dengan menjadi tolok ukur dari damai sejahtera
dikorbankannya seseorang atau orang- di tengah kita. Ia juga yang akan
orang ini, kita memiliki perasaan lega - mendatangkan Keadilan Sejati agar kita
karena bukan kita yang menjadi pada akhirnya hidup dalam Damai
korbannya -; sekaligus puas - karena Sejati.
kita bisa menumpahkan kekesalan Pesan dari Nubuat Mikha pada Adven
serta kekerasan terhadap mereka tanpa kali ini adalah HIDUP TAKUT AKAN
perlu dihukum sebab semua orang di TUHAN SANG DAMAI sehingga dalam
sekitar kita pun melakukannya. Bahkan, kehidupan kita selalu senantiasa
dengan adanya “kambing hitam” atau menjadi pembawa damai yakni
“anak bawang” atau “tumbal” inilah pembawa kebenaran Firman-Nya
maka ada perdamaian di antara dalam hidup kita. Tidak boleh ada lagi
manusia. common enemy (kesamaan musuh
Ketika Tuhan Yesus turun ke dunia yang membuat lawannya berafiliasi)
dan bersedia menjadi damai sejahtera yang berujung pada “kambing hitam”,
(Ibr. Shaloom), apakah itu artinya “anak bawang”, “tumbal” dan “pantas
Tuhan rela menjadi “kambing hitam”, dibully” apalagi kalau kita menaruh
“anak bawang” atau “tumbal” agar kita kepercayaan pada Sang Damai. Jika
mendapatkan damai sejahtera? Sang Damai adalah Tuhan atas kita,
Menurut nubuat Mikha yang kita maka kita pun harus hidup dalam
renungkan hari ini, Yesus akan datang damai sejak dari hati, pikiran, hingga
dalam kemegahan nama TUHAN Allah perilaku kita sehari-hari. Hiduplah
dan menjadi damai sejahtera. Ia tidak dalam Dia, hiduplah dalam Damai!
hanya membawa damai sejahtera, (Tria)