Page 3 - WARTA 06 APRIL 2025
P. 3
Sudahkah kita melakukan firman Tuhan yang kita dengarkan Minggu lalu..??
Minggu 30 Maret 2025
RINGKASAN KHOTBAH
r
T
Tembok Permusuhan:
s
u
m
u
k
o
P
m
e
e
b
h
:
n
a
c
u
s
h
i
a
n
n
s
a
a
i
n
i
i
r
k
l
D
k
e
h
R
e
o
o
Dihancurkan oleh Rekonsiliasi
l
I
1
-
2
1
S
T
U
:
N
5
2
2 KORINTUS 5 : 11-21 1
R
O
K
Semakin hari manusia hidup hanya untuk Kita tidak ingin berdamai dengan keinginan
dirinya sendiri; untuk kepentingannya atau daging yang memaksa kita melakukan
kesenangannya sendiri, maka sedapat berbagai hal yang tidak disukai Tuhan. Kita
mungkin ia hanya berelasi dengan orang hanya mau berdamai dengan Allah,
yang menguntungkan. Dikit - dikit bilang sehingga segenap pelayanan kita terima’
Shalom, tapi latah doang gak dari hati, di hati dari Kristus dan kita jalankan dengan penuh
tetap ada rasa iri gak senang, & sama sekali ketaatan. Status yang baru ini memam-
tidak berharap shalom terjadi. Sebentar lagi pukan kita memandang sesama bukan lagi
Lebaran (idul fitri) = kembali ke fitrah (asal, dari segi lahiriah semata (seperti rasul-rasul
suci), & ada tradisi di Indonesia : silaturahmi palsu itu), termasuk juga seharusnya mereka
dan bermaaf-maafan. Tapi pilih - pilih ke bisa melihat Paulus sebagai rasul Kristus
mana ber-silaturahminya atau sesudah ber- meski rasul Paulus alami banyak
silatuhrahmi, kembali marahan, wkwkwk.. penderitaan.
Manusia terjebak dan terpenjara oleh
berbagai hal duniawi. "orang baik", Jika Allah tidak melakukan apa-apa,
Perbuatan baiknya mungkin dilakukan manusia tetap akan berada dalam keadaan
karena memberi rasa nyaman untuk dirinya, yang sama. Dalam anugerah-Nya, Allah
bukan murni karena kasih. Pelayanan pun bertindak. Dia tidak menunggu. Dia me-
belum tentu murni karena cinta Tuhan. Bisa ngambil inisiatif. Dari perspektif religius,
jadi, orang melayani untuk membanggakan hampir semua agama mengajarkan
dirinya sendiri. manusia untuk mencari Allah. Berbeda
Hidup kita ini adalah anugerah Tuhan, maka dalam kekristenan: Allah yang men-
seharusnya kita menjalaninya dengan damaikan manusia berdosa dengan diri-
kekuatan dan ketaatan kepada Tuhan. Nya. Dia sebagai subjek / inisiator.
Hidup kita telah ditebus dengan bayaran
yang sangat mahal, yang tidak terbeli secara Selanjutnya, kita, seperti Paulus yang telah
materi karena dibayar dengan darah Kristus menerima pendamaian itu menjadi ciptaan
di kayu salib. Dengan demikian, sudah baru: dijadikan sebagai duta pendamaian
seharusnya kita tidak hidup untuk diri sendiri, (ay.18-20). Diberi otoritas untuk menga-
melainkan untuk kemuliaan nama Tuhan barkan Kabar Baik supaya orang di sekitar
(15). kita juga menerima pendamaian dengan
Allah. Nah, apakah kita telah hidup di dalam
Melalui Penebusan Kristus (5:17) Jadi, siapa Injil Kristus (sebagai manusia baru) bukan
yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan lagi memprioritaskan diri melainkan hidup
baru: yang lama sudah berlalu, sesung- berfokus pada misi Kristus (sebagai duta
guhnya yang baru sudah datang. Ia akan pendamaian)? Rasa takut akan Tuhan, kasih
bermegah karena kemuliaan Allah, mampu Kristus & Otoritas Allah kiranya mendorong
menguasai diri. Seperti inilah diri kita yang kita menjadi duta Kristus/duta pendamaian.
semestinya ketika kita percaya kepada
Tuhan. In Christ alone (MNT)
In Christ alone (MNT)