Page 26 - E-MODUL POLIMER KELOMPOK 5
P. 26
C. P olimerisasi
ANionik
Anion dapat berperan sebagai agen inisitor dalam reaksi
polimerisasi. Umumnya, senyawa vinil dapat menjadi anion yang
terstabilkan oleh delokalisasi. Contoh senyawa yang dapat
mengalami polimerisasi adisi anionik adalah stirena, diena,
metakrilat, vinil piridin, aldehida, epoksida, siloksana siklis, dan
lakton. Hal ini dikarenakan senyawa-senyawa tersebut dapat
mengalami delokalisasi dengan adanya anion. Inisiator yang
digunakan untuk polimerisasi adisi anionik adalah logam ionik
maupun kovalen seperti amida, alkoksida, hidroksida, sianida,
fosfina, amina, dam senyawa organometalik.
Serupa dengan inisiasi polimerisasi anionik dengan
penambahan nukleofil ke alkena, polimerisasi kationik dapat
dimulai dengan penambahan elektrofil. Alkena yang berespon
baik terhadap polimerisasi kationik adalah alkena yang
membentuk karbokation yang relatif stabil ketika terprotonasi.
Langkah-langkah reaksi adisi anionik sebagai berikut.
1). Inisiasi
Dalam reaksi polimerisasi anionik, inisiator adalah nukleofil atau
basa yang menambah ikatan rangkap etilena untuk membentuk
karbanion antara. Carbanion yang terbentuk ini bereaksi
dengan yang lain molekul etilen. Dengan demikian rantai
dimulai.
18
Kimia organik II