Page 11 - e-LKM Case Study Problema Multikultural New
P. 11

Pendidikan  multikultural  yang  telah  didefinisikan  dalam  banyak




                  pandangan dan banyak latar belakang. Pendidikan multikultural lahir




                  karena  permasalahan  manusia  yang  ditindas  karena  adanya




                  perbedaan.  Pendidikan  multikultural  sangat  memuliakan  manusia




                  karena memandang semua manusia setara, dapat bekerjasama, dan




                  saling  menghormati  walaupun  berbeda  budaya,  ras,  etnis,  agama,




                  jenis kelamin, dan cara pandang.






                                    TAHUKAH KAMU, SIAPAKAH TOKOH




         MULTIKULTURALISME YANG ADA DI INDONESIA?










                                                                                                     Gus Dur adalah salah satu tokoh yang




                                                                                                 peduli  akan  tegaknya  multikulturalisme,




                                                                                                 baik                        ditengah-tengah                                                    masyarakat,




                                                                                                 dikalangan  politik,  budaya,  lebih-lebih





                                                                                                 dalam konteks pendidikan agama Islam.




                                                                                                     Banyak tokoh yang telah mencatat hasil




                                                                                                 pemikiran  Gus  Dur  terkait  dengan  hal




                                                                                                 tersebut,  karena  beliau  sangat  terbuka




                                                                                                 terhadap  konsep  multikulturalisme  yang




                                                                                                 berusaha                                       mengakomodir                                                    segala




                             GUS DUR                                                             perbedaan                                      dengan                              selalu                         hidup




                                                                                                 berdampingan secara damai.









                               Hal  tersebut  beliau  lakukan  tidak  hanya  menggunakan  hasil




                         pemikiran  Islam  tradisional  saja,  namun  lebih  pada  penggunaan




                         metodologi  teori  hukum  (ushul  al-fiqh)  dan  kaidah-kaidah  hukum




                         (qawaid  fiqhiyah),  serta  pemikiran  kesarjanaan  Barat  dalam




                         kerangka pembuatan suatu sintesis untuk melahirkan gagasan baru




                         sebagai upaya menjawab perubahan-perubahan aktual.












                                                                                                                                                                                                                                   11
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16