Page 163 - FIKIH_MA_KELAS XI_KSKK_2020
P. 163

Kesadaran  melaksanakan  aturan  pembagian  harta  waris  sesuai  ketentuan  ilmu

                   faraid  juga  merupakan  bukti  ketaatan  seorang  muslim  kepada  Allah  Swt.  Karena  itu
                   dalam  bab  ini,  akan  dibahas  beberapa  hal  terkait  permasalahan  warisan,  diantaranya;

                   sebab-sebab  seseorang  mendapatkan  warisan,  penghalang  seseorang  mendapatkan
                   warisan, siapa sajakah yang berhak mendapatkan warisan, berapa ukuran harta warisan

                   yang berhak didapatkan ahli waris dalam berbagai macam keadaannya, serta hal-hal lain
                   yang dirasa pelu diangkat dalam masalah warisan.



                   A.  ILMU  MAWARIS

                       1. Pengertian Ilmu Mawaris

                                 Dari segi bahasa, kata mawaris ( ثیراوم ) rupakan bentuk jamak dari kata


                          (ثاریم  )  yang  artinya  harta  yang  diwariskan.  Adapun  makna  istilahnya  adalah

                          ilmu tentang pembagian harta peninggalan setelah seseorang meninggal dunia.


                                 Ilmu mawaris disebut juga ilmu faraid ( ضئارفلا ملع ) Kata faraid sendiri

                          ditinjau dari segi bahasa merupakan bentuk jamak dari kata faridah  ( ةضیرف )

                          yang bermakna ketentuan, bagian, atau ukuran. Ringkasnya bisa dikatakan bahwa

                          ilmu faraid adalah disiplin ilmu yang membahas tentang ketentuan-ketentuan atau

                          bagian-bagian yang telah ditentukan untuk masing-masing ahli waris.

                                 Ilmu  mawaris  akan  selalu  terkait  dengan  beberapa  unsur  yang  sering

                          diistilahkan  dengan  rukun  waris.  Dalam  berbagai  referensi  yang  membahas
                          tentang mawaris dipaparkan bahwa rukun waris ada 3 yaitu;


                            a.  Waris  (  ثراو   )  yaitu  orang  yang  mendapatkan  harta  warisan.  Seorang

                                berhak  mendapatkan  warisan  karena  salah  satu  dari  tiga  sebab  yaitu;

                                hubungan nasab atau hubungan darah, hubungan pernikahan, dan hubungan
                                wala’ (memerdekakan budak).

                            b.  Muwarris (  ثروم     )   yaitu orang yang telah meninggal dan mewariskan

                                harta kepada ahli warisnya. Baik meninggal secara hakiki dalam arti ia telah

                                menghembuskan nafas terakhirnya.







                      FIKIH MA PEMINATAN  IPA, IPS, BAHASA & MA KEJURUAN KELAS XI     149
   158   159   160   161   162   163   164   165   166   167   168