Page 13 - Lili Permaisuri_Neat
P. 13
Pendahuluan
GOR Haji Agus Salim dibangun untuk persiapan Musabaqah Tilawatil Quran
(MTQ) ke-13 tahun 1983. Pada saat MTQ, yang dibangun hanya memiliki Stadion dengan
tribun tertutup/barat dan tribun selatan. Setelah pelaksanaan MTQ, Pemerintah Daerah
Tingkat I Sumatera Barat di bawah kepemimpinan Gubernur Ir. H. Azwar Anas,
melanjutkan pembangunan tribun terbuka (timur dan utara), dan baru selesai pada tahun
1985. Awalnya di Kota Padang ada dua Stadion, yang satu adalah Stadion Imam Bonjol
yang dikelola oleh Kodim 0302 Padang dan GOR Haji Agus Salim. Pada tahun 1992,
Stadion Imam Bonjol dibongkar dan dijadikan taman kota oleh Pemerintah Kota Padang.
Sejak itu GOR Haji Agus Salim Padang menjadi satu-satunya stadion yang representatif di
Kota Padang.
Adapun faktor-faktor mempengaruhi terjadinya pemanfaatan ruang publik di
kawasan GOR Haji Agus Salim Kota Padang sebagai berikut:
1. Lokasi yang Strategis : Kawasan GOR H. Agus Salim yang terletak pada pusat kota
yang beralokasi Kelurahan Rimbo Kaluang Kecamatan Padang Barat cukup terbilang
strategis, memudahkan masyarakat untuk menjangkau tempat ini, membuat beberapa
pihak berfikir untuk menggunakannya, selain menjadi tempat aktivitas olahraga juga
digunakan untuk aktivitas lainya seperti adanya aktivitas ekonomi, aktivitas sosial dan
lain sebagainya.
2. Akses yang Mudah : Kawasan GOR H. Agus Salim dapat dimasuki dari berbagai arah
seperti dari jalan Raden Saleh, jalan Rasuna Said, jalan Ir H. Juanda.
3. Kawasan yang Memiliki Daya Tarik : Daya tarik merupakan potensi/kekuatan yang
membuat orang lain mempunyai perhatian khusus terhadap sesuatu. Adapun daya
tarik yang dimiliki kawasan ini dapat berupakan kondisi lingkungan, sarana dan
prasarana yang dimiliki, yang terpenting adalah kawasan ini merupakan kawasan
penghijauan di Kota Padang. Selain itu kawasan ini merupakan kawasan penyedia
fasilitas keolahragaan, kawasan ini cocok digunakan untuk menampung aktivitas
Masyarakat.
xii
FISIKA EDUPARK
Untuk SMA/MA