Page 61 - PENGEMBANGAN MODUL PERENCANAAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIER UNTUK SISWA SMA
P. 61
2.4 Bagaimana mempertimbangkan alternatif dilakukan ?
Mempertimbangkan alternatif dilakukan dengan cara menganalisis dan memadukan
semua informasi diri dan informasi karir yang sudah dikelolah, kemudian dipertimbangkan
berdasarkan pilihan yang diharapkan dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang
mempengaruhinya. alternatif?
2.5 Apakah isi materi mempertimbangkan Alternatif ?
Isi materi mempertimbangkan alternatif adalah :
a. Mempertimbangkan bidang karir setelah tamat SMA
b. Mempertimbangkan pilihan pendidikan pasca SMA dengan menghubungkan faktor-
faktor yang mempengaruhinya.
c. Mempertimbangkan hambatan, kelemahan faktor-faktor yang mendukung terhadap
pilihan karir yang diinginkan.
d. Menilai pola karir untuk melihat keselarasan antara rencana masa depan dengan kegiatan
anda sekarang.
e. Mempertimbangkan pilihan pekerjaan atau jabatan yang akan diputuskan setelah tamat
dari SMA.
Petunjuk : a) Bacalah materi bahan layanan informasi dengan cermat.
b) Mintalah petunjuk kepada guru pembimbing bila ada informasi yang belum jelas
dan kurang dimengerti.
Bahan layanan :
Saat ini alternatif pendidikan pasca SMA, tersedia dalam jumlah yang sangat banyak.
Baik dari sisi jalur maupun ragam pendidikannya sendiri. Dari sisi jalur kita kenal dua jalur
pendidikan yaitu jalur sekolah (Pendidikan formal) dan jalur luar sekolah (Pendidikan non
formal). Di jalur pendidikan formal, ada perguruan tinggi dengan ragamnya antara lain :
Universitas, Institut, Sekolah Tinggi, Politeknik dan Akademi. Sedangkan di jalur pendidikan
non formal ada lembaga pendidikan dan latihan yaitu BLKI, BLK, kursus-kursus, baik yang
penyelenggaraanya singkat maupun yang terpadu
Dari sisi jumlah lembaga pendidikan yang ada tidak sedikit. Jalur pendidikan formal
menurut data tahun 2000 saja sudah tercatat ada 50 PTN dan tidak kurang dari 1400 PTS di
Indonesia. Jumlah tersebut dari tahun ke tahun terus bertambah. Sedangkan di jalur pendidikan
non formal ada tidak kurang dari 24.000 lembaga pendidikan dan latihan kerja termasuk BLKI,
BLK, kursus-kursus dan sebagainya.