Page 11 - Sosiologi Kelas XI
P. 11
2)Kontrol diri yang lemah
Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang
dapat diterima dengan yang tidak dapat diterimaakan terseret pada
perilaku ‘nakal’. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan
dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri
untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya. Kontrol diri yang
lemah ini menyebabkan remaja mudah terbawaarus kehidupan yang sering
hanya untuk menunjukkan identitas dirinya agar diakui, tanpa berpikir lebih
jauh apakahyang dia lakukan itu benar atau salah.
b.Faktor Eksternal
1)Keluarga dan perceraian orang tua
Keluarga merupakan lembaga yang sangat penting dalam pembentukan
kepribadian seorang anak. Dalam keluarga pertamakali seorang anak akan
dikenalkan dengan nilai dan norma yang berlaku, baik dalam
keluargasendiri maupun dalam masyarakat yang lebih luas. Keluarga
menjadi pusat komunikasi yang baik bagi seluruh anggotanya, sehingga
jika tidak ada komunikasi antar anggota keluarga,atau perselisihan antar
anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan
yang salah di keluargapun, seperti terlalumemanjakan anak, tidak
memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak,
bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja.
Perceraian keluargaseringkali membawa efek yang buruk terhadap
perkembangan kepribadian seorang anak. Anak yang menjadi korban
perceraian akan mencari sosoak panutan di luar keluarganya. Jika dia
menemukanatau bergaul dengan orang dan lingkungan yang salah, tidak
menutup kemungkinan bahwa hal tersebut akan mendorong perilaku yang
nakaldari anak tersebut.
Modul pembelajaran 8
Masalah & Eksklusi Sosial