Page 39 - UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
P. 39

PRESIDEN
                                                   REPUBLIK INDONESIA



                                                       -       39       -





                                                         Pasal 54

                                        Arbiter atau majelis arbiter tidak dapat dikenakan tanggung

                                        jawab hukum apapun atas segala tindakan yang diambil selama

                                        proses persidangan berlangsung untuk menjalankan fungsinya

                                        sebagai arbiter atau majelis arbiter, kecuali dapat dibuktikan

                                        adanya itikad tidak baik dari tindakan tersebut.






                                                         BAB III

                                     PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
                                                      Bagian Kesatu
                                                          Umum


                                                          Pasal 55


                                        Pengadilan Hubungan Industrial merupakan pengadilan khusus
                                        yang berada pada lingkungan peradilan umum.





                                                         Pasal 56

                                        Pengadilan Hubungan Industrial bertugas dan berwenang

                                        memeriksa dan memutus :

                                        a.  di tingkat pertama mengenai perselisihan hak;

                                        b.  di tingkat pertama dan terakhir mengenai perselisihan

                                             kepentingan;
                                        c.  di tingkat pertama mengenai perselisihan pemutusan

                                             hubungan kerja;

                                                                                          d. di tingkat …
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44