Page 7 - UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
P. 7

PRESIDEN
                                                   REPUBLIK INDONESIA



                                                        -       7       -





                                    15.  Arbitrase Hubungan Industrial yang selanjutnya disebut
                                          arbitrase adalah penyelesaian suatu perselisihan kepentingan,

                                          dan perselisihan antar serikat pekerja/serikat buruh hanya

                                          dalam satu perusahaan, di luar Pengadilan Hubungan

                                          Industrial melalui kesepakatan tertulis dari para pihak yang

                                          berselisih untuk menyerahkan penyelesaian perselisihan
                                          kepada arbiter yang putusannya  mengikat para pihak dan

                                          bersifat final.


                                    16.   Arbiter Hubungan Industrial yang selanjutnya disebut arbiter

                                          adalah seorang atau lebih yang dipilih oleh para pihak yang
                                          berselisih dari daftar arbiter yang ditetapkan oleh Menteri

                                          untuk    memberikan       putusan     mengenai     perselisihan

                                          kepentingan, dan perselisihan  antar serikat pekerja/serikat

                                          buruh hanya dalam satu perusahaan       yang diserahkan

                                          penyelesaiannya melalui arbitrase yang putusannya mengikat
                                          para pihak dan bersifat final.


                                    17.   Pengadilan Hubungan Industrial adalah pengadilan khusus

                                          yang dibentuk di lingkungan pengadilan negeri yang

                                          berwenang memeriksa, mengadili dan memberi putusan
                                          terhadap perselisihan hubungan industrial.


                                    18.   Hakim adalah Hakim Karier Pengadilan Negeri yang ditugasi

                                          pada Pengadilan Hubungan Industrial.

                                    19.   Hakim Ad-Hoc adalah Hakim Ad-Hoc pada Pengadilan

                                          Hubungan Industrial dan Hakim Ad-Hoc pada Mahkamah

                                          Agung yang pengangkatannya atas usul serikat pekerja/

                                          serikat buruh dan organisasi pengusaha.

                                                                                            20. Hakim …
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12