Page 87 - PowerPoint Template
P. 87
3. Gambar 5 di atas jika disederhanakan maka bentuknya akan seperti gambar 6
berikut ini. Sehingga terbentuk bidang A1, A2, A3, dan A4 (dengan bentuk
polygon tertutup). Ini adalah hasil dari cross section melintang (potongan area
secara melintang). Bagian yang diarsir merupakan daerah rencana timbunan.
(Gambar 6: Hasil dari Cross Section Melintang)
4. Sesuai dengan kondisi seperti pada gambar 6 diatas, maka rumus yang
digunakan untuk menghitung volume timbunannya adalah sebagai berikut:
Keterangan:
V = Volume Timbunan, diatas Permukaan Kontur Tanah (m3)
2
A1 = Luas Penampang bidang 1 (m )
2
A2 = Luas Penampang bidang 2 (m )
A3 = Luas Penampang bidang 3 (m )
2
A4 = Luas Penampang bidang 4 (m )
2
L1 = Jarak antara A1 dan A2 (m)
L2 = Jarak antara A2 dan A3 (m)
L3 = Jarak antara A3 dan A4 (m)
5. Kemudian menghitung luas A1, A2, A3, dan A4 sesuai dengan data yang ada.
Silahkan lihat pada gambar 7 berikut ini. Seluruh bidang A1, A2, A3, dan A4
(bagian yang diarsir) bentuknya merupakan polygon tertutup.
Ada dua cara yang bisa digunakan untuk menghitung luas polygon tertutup,
yaitu:
1) Menggunakan Cara Koordinat.
2) Menggunakan Cara Trapezoidal’s Rule.
MODUL DASAR TEKNIK GEOSPASIAL SMK KELAS X GANJIL 75