Page 28 - E-MODUL LAJU REAKSI
P. 28
INTEGRASI KONTEN
SAINS DAN BUDAYA
Artikel Etnokimia:
Pengobatan Tradisional menggunakan
"Bubus Tiwang"
Salah satu pengobatan tradisional lainnya pada suku sasak dikenal
dengan nama "Bubus" atau dalam dialek sasak yang lain dikenal dengan
sebutan "Apus" atau lainnya. Bubus berbentuk tablet kasar diracik dari
campuran berbagai jenis tanaman obat tradisional. Pada saat pembuatan
bubus juga tidak luput dari mantra-mantra, karena disanalah inti dari
pembuatannya. Pemanfaatan bubus sebagai obat tradisional
dimasyarakat sasak masih banyak dipergunakan meski sudah banyak
beredar obat modern. Bubus ini memiliki seorang Pemangku dan
diwariskan secara turun-temurun. Bebubus ini memiliki ikatan bubus, baik
berupa kekerabatan maupun tempat tinggal. Dengan demikian walaupun
berasal dari desa yang berbeda namun kadang-kadang pergi bebubus ke
Bubus Tiwang
Sumber: Dokumentasi Pribadi Desa yang lain karena ikatan kekerabatan dengan Pemangku bubus
tersebut.
Salah satu jenis bubus yang dikenal adalah bubus tiwang yang
digunakan untuk mengobati penyakit tiwang (urtikaria) atau kaligata.
Penyakit ini ditandai dengan adanya ruam pada permukaan kulit dan
bahkan sampai menimbulkan bentol-bentol seperti terkena ulat bulu.
Bubus tiwang dibuat dari kencur, adas dan beras. Bubus tiwang harus
dikeringkan secara maksimal agar tidak mudah berjamur dan dapat
disimpan dalam waktu yang cukup lama. Ritual pengambilan bubus tiwang
Penyakiy Tiwang (Urtikaria)
dalam bahasa Sasaknya dikenal dengan istilah Jambek Bubus. Sumber: Internet
Proses pembuatan bubus tiwang diawali dengan menyiapkan alat (batu penggilingan, wadah,
dan pisau) dan bahan (adas, air, kencur dan beras) yang akan digunakan. Terlebih dahulu beras
direndam selama beberapa menit sebelum digiling untuk memudahkan proses penggilingan di mesin
penggiling. Selanjutnya adas dan kencur di tumbuk menggunakan batu penumbuk khusus milik
Belian dengan di airi sedikit demi sedikit. Semua bahan dicampur merata sampai terbentuk seperti
adonan tepung agak kasar. Setelah adonan terbentuk, diambil dan dibentuk menyerupai tablet.
Adonan yang telah dibentuk kemudian dijemur sampai kering. Selanjutnya, bubus tiwang yang
sudah jadi bisa digunakan atau dapat disimpan dalam waktu yang cukup lama. Penggunaan bubus
dengan cara melarutkan 3 atau 4 tablet bubus tiwang kedalam air hangat, di aduk dan didiamkan
sebentar. Setelah terlihat endapan air bubus sudah dapat di minum dan endapannya digunakan
untuk mengoleskan pada permukaan kulit yang terkena tiwang
(a) Kencur (b) Beras (c) Adas
Bahan pembuatan bubus tiwang
Sumber: Internet 22
Laju Reaksi