Page 50 - E-modul Perubahan dan Pelestarian Lingkungan Hidup Terintegrasi Problem Based Learning
P. 50

D.  Adaptasi & Mitigasi Terhadap Perubahan Lingkungan
            Adaptasi terhadap perubahan lingkungan merupakan penyesuaian diri terhadap kondisi
        perubahan  lingkungan  yang  terjadi,  sedangkan  mitigasi  adalah  serangkaian  upaya  untuk
        menanggulangi, mengurangi, dan memperkecil risiko/dampak perubahan lingkungan, serta
        memulihkan kondisi lingkungan yang telah berubah.
        Kegiatan adaptasi terhadap perubahan lingkungan, antara lain sebagai berikut:
           Kekeringan akibat kemarau panjang, yaitu dengan menghemat air bersih, menggunakan
            air bekas yang tidak mengandung detergen untuk menyiram tanaman, dan
            memperdalam sumur untuk mendapatkan air.
           Kenaikan permukaan air laut, yaitu dengan merelokasi permukiman penduduk sehingga
            jauh dari pantai, membangun sistem pemecah ombak, dan memelihara hutan bakau.
           Banjir, yaitu dengan membuat dan memelihara saluran drainase, rumah pompa, dan
            biopori, serta melakukan pengerukan saluran air.

           Kebakaran hutan, yaitu dengan melakukan pemadaman api, mencegah penjalaran api
            ke area lain, dan menggunakan masker penutup hidung.
           Longsor, yaitu dengan merelokasi permukiman, membuat terasering pada lahan miring,
            serta memelihara dan merehabilitasi hutan di daerah hulu.

         Kegiatan mitigasi di beberapa sektor, antara lain sebagai berikut:
         a.  Sektor  pertanian,  yaitu  dengan  mengurangi  penggunaan  pestisida  dan  pupuk  kimia,
            menggunakan kotoran ternak untuk pupuk, serta menanam varietas unggul.
         b.  Sektor  transportasi,  yaitu  dengan  mengurangi  penggunaan  mobil  pribadi  di  bawah
            kapasitas angkutnya serta berjalan kaki atau naik sepeda untuk transportasi jarak dekat.
         c.  Sektor  kehutanan,  yaitu  dengan  melakukan  reboisasi  di  kawasan  penyangga  serta
            mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan.
         d.  Sektor energi, yaitu dengan memanfaatkan sumber energi yang dapat diperbarui, seperti
            panas bumi, mikrohidro, angin, surya, dan biomassa.
         e.  Sektor  pengelolaan  sampah,  yaitu  dengan  mengurangi  jumlah  sampah,  menghemat
            pemakaian kantong plastik, dan melakukan pemilahan sampah untuk didaur ulang.
         f.  Sektor tata kota, yaitu dengan melakukan penghijauan, memperluas area resapan air,
            serta membuat dan memperbaiki saluran air.
         g.  Sektor pendidikan, yaitu dengan memberikan penyuluhan dan pelatihan kepada pelajar
            terkait dengan pelestarian lingkungan hidup serta mengadakan kampanye dan gerakan
            peduli lingkungan.





                                                                                P a g e  45 | 58
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55