Page 88 - kejatuhan cinta_Neat
P. 88

Bahagia dan kesedihan



                 ternyata  pertemuan  bisu  itu  memang  dia.
                 Dia  yang  ku  kira  orang  lain  karena  tak
                 menyapa.  Aku  tak  tahu  mengapa  dia  tak
                 menyapa.  Mungkin  malu.  Mungkin  tak
                 mengenaliku saat itu. Atau mungkin takut,
                 kalau  aku  tak  mengenalinya.  Semuanya
                 hanya  perkiraanku  saja.  Aku  tak  tahu
                 kebenarannya.  Dirinya  dan  semesta  –  lah
                 yang tahu tentang itu.

                        Dari media ini lah kita mulai saling
                 sapa  dan  bertanya.  Bertanya  tentang  apa
                 saja. Terutama mengenai agama. Aku yang
                 paling  sering  bertanya  tentang  agama.
                 Karena  pengetahuanku  tentang  agama
                 sangat  minim.  Mungkin  sangat  jauh
                 dibandingkan dia.






                 83| Sebuah Catatan Pendek
   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93