Page 20 - Cerita dari Suku Baduy
P. 20

Kami terus berjalan, aku baru sadar tinggi badan aku dan Putri sama, sepertinya usia
          kami tidak terlalu jauh.

                 Kami berpapasan dengan orang-orang suku Baduy Dalam, tandanya mereka memakai

          kain sarung hitam sebatas lutut, baju putih dan ikat kepala putih. Suku Baduy Dalam selalu

          memakai baju yang sama sehingga mereka mudah dikenali.


                 Pak Rio dan istrinya akhirnya menggunakan jasa pramuantar untuk membawa ransel

          mereka yang besar karena merasa berat. Seorang lelaki dewasa suku Baduy Dalam bersedia

          membawakannya. Meski membawa dua tas besar sekaligus pramuantar itu tampak tidak

          keberatan.


                 Di sampingku lembah yang dipenuhi pepohonan terhampar dengan batas bukit yang

          berupa  hutan  lebat.  Pramuantar  tersebut  mengatakan  hutan  itu  tidak  boleh  dikunjungi

          penduduk luar. Aku dan Putri langsung mengangguk.


























































          12
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25