Page 40 - A.A Navis
P. 40
ke majalah lain. Beberapa dari cerita itu dimuat oleh
koran dan majalah yang terbit di Bukittinggi, Medan, dan
Yogyakarta. Ia terus membaca lebih banyak buku dan
karya sastra untuk dipelajari.
Pak Navis memperhatikan secara lebih teliti sosok
dan tingkah laku orang, juga peristiwa dan keadaan
di sekitarnya. Suatu hari Engku Sjafei, pendiri dan
guru di INS Kayutanam, datang ke kantor Jawatan
Kebudayaan, tempat Pak Navis bekerja. Engku Sjafei
datang untuk menemui dan berbincang dengan kepala
kantor itu. Pak Navis bisa mendengar perbincangan
mereka karena berada tak jauh dari sana. Saat itulah Pak
Navis mendengar Engku Sjafei bercerita tentang seorang
saleh yang dihukum dan dilemparkan ke neraka karena
kemalasannya. Itulah gagasan awal lahirnya cerita
pendek “Robohnya Surau Kami”.
Cerita pendek itu dituliskan beberapa waktu kemudian.
Pak Navis mengirimkannya ke majalah Kisah di Jakarta.
Rupanya ketekunan Pak Navis dalam belajar dan berusaha
akhirnya membuahkan hasil. Pada akhir 1955, cerita
pendek “Robohnya Surau Kami” itu dimuat oleh majalah
32