Page 17 - Aku Ingin Sekolah
P. 17

Kemudian Pak Zamran masuk ke dalam  rumah,
            diikuti oleh Bu Lunai, sementara anak perempuan yang

            digendongnya sudah tertidur pulas.
                    “Kalau sudah melihat pasti dia tidak akan merengek

            lagi,” kata Bu Lunai sambil meletakan anak perempuannya
            di atas kursi bambu dan menyelimutinya dengan sarung.
                    “Bapak berharap juga begitu.”

                    Bu Lunai pergi ke dapur, sedangkan Pak
            Zamran duduk sambil mengeringkan badannya dengan

            menggunakan kain. Beberapa menit kemudian Bu Lunai
            menghampirinya dengan  membawa segelas  kopi  dan

            sepiring singkong rebus, lalu meletakannya di atas meja
            kayu.



                                                                                9
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22