Page 83 - E-MODUL LITERASI DAN NUMERASI
P. 83

Peluang
























                          Uraian Materi















                            Rumus peluang teoritik adalah Jumlah kejadian yang diinginkan dibagi dengan



                            Jumlah total kemungkinan hasil dari suatu percobaan.









                            Sehingga peluang suatu kejadian dapat dirumuskan sebagai berikut:





                                                                                                             n(A)
                                                                          P(A) =

                                                                                                              n(S)







                            Keterangan:



                             P(A) = peluang kejadian A



                             n(A) = Jumlah muncul mata kejadian A




                            n(S)  = Jumlah ruang sampel









                                                                                                                       TANAM TEBANG POHON JATI
                                                                                        PEMANFAATAN BAHAN BAKU KAYU SUDAH LAMA DIGUNAKAN OLEH MANUSIA UNTUK MENCUKUPI KEBUTUHAN BANGUNAN RUMAH ATAUPUN DIGUNAKAN SEBAGAI SALAH SATU MATA PENCAHARIAN GUNA MENCUKUPI KEBUTUHAN HIDUP. SEBAGAI CONTOH KAYU POHON BANYAK DIMANFAATKAN UNTUK MEMBUAT PERABOTAN RUMAH TANGGA, DAN DEKORASI RUMAH. PEMANFAATAN KAYU UNTUK MENGURANGI TINGKAT KEMISKINAN DI DAERAH TERTENTU TERBILANG EFEKTIF DIKARENAKAN DAPAT DIJADIKAN SEBAGAI PELUANG USAHA DAN MAMPU MENYERAP BANYAK TENAGA KERJA GUNA UNTUK MEMENUHI MINAT KONSUMEN TERHADAP PRODUK KAYU YANG SANGATLAH BESAR. PENEBANGAN KAYU KEBANYAKAN TIDAK DIIMBANGI DENGAN SISTEM TANAM TEBANG POHON YANG BAIK SEHINGGA TERKESAN MENGAKIBATKAN KELANGKAAN BAHAN BAKU KAYU. OLEH KARENA ITU, PERLU DILAKUKAN POLA TANAM TEBANG YANG BENAR AGAR TIDAK TERJADI KELANGKAAN BAHAN BAKU YANG DAPAT MENGANCAM KESEJAHTERAAN PENGRAJIN, KARYAWAN, DAN PENGU
   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88