Page 31 - EDISI II - Juli 2024
P. 31

POJOK KC





                   Muhammadiyah juga agaknya paham PP          pencemaran udara dan kerusakan alam akibat
               Minerba yang dikeluarkan dengan waktu relatif   eksplorasi tambang telah memicu perubahan
               sangat singkat ini semangatnya melawan sejarah.   iklim. Akibatnya, badai, banjir, kekeringan yang
               Batu bara sebagai energi fosil adalah bagian dari   dipicu dari kerusakan lingkungan mengintai

               residu sejarah Revolusi Industri pada abad 19 lalu.   setiap saat. Krisis pangan pun membayang.
                   Di banyak tempat di dunia, semangat untuk       Berhadapan dengan bencana ekologis, ormas
               segera mematikan sumber energi fosil ini justru   agama semestinya menjadi pengkritik industri
               tengah bergelora. Penyebabnya “emas hitam”      ekstraktif, bukan malah menjadi pelaku
               dianggap biang pencemaran udara di dunia.       perusakannya. Yang paling berbahaya, jika ormas
               Batu bara selama ini umumnya digunakan untuk    keagamaan ikut cawe-cawe dalam industri
               menggerakkan turbin di pembangkit listrik tenaga   tambang, maka ia kehilangan legitimasi moralnya

               uap. Setiap pembangkit listrik yang dihidupkan   untuk mengritik bukan hanya dampak tambang,
               dengan batu bara mengeluarkan sepertiga ton     juga kondisi bangsa lainnya.
               karbon dioksida untuk setiap megawatt-jam           Pemerintah juga harus sadar, “politisasi
               listrik yang  dihasilkan.                       tambang,” menukar daya kritis, mengkoptasi
                   Inggris misalnya menutup sepertiga dari sisa   ormas ormas keagamaan dengan memberikan
               kapasitas pembangkit listrik tenaga batu bara sejak   “gula-gula” izin usaha pertambangan sangat
               lima tahun lalu. Spanyol juga menutup separuh   berbahaya di masa depan: kita kehilangan  barisan
               pembangkit listrik tenaga batu bara yang dimilikinya-  kelas menangah sipil untuk mengkritisi kebijakan
               --lebih dari tujuh pembangkit listrik tenaga batu   pemerintah. Pada akhirnya  kualitas kebijakan

               bara dimatikan—sejak dari Coruna hingga Cordoba.   pemerintah akan mengalami degradasi.
                   Tak hanya di Eropa, semangat ini pun menular    Demikian, saya bersyukur ketika Muham-
               ke benua Asia. Negeri seperti India misalnya,   madiyah sebagai salah satu ormas keaga maan
               yang pembangkit listriknya masih didominiasi    terbesar di Indonesia memilih menahan diri
               tenaga batu bara, disebutkan oleh Global Energy   dalam hal pemberian izin usaha pertambangan.
               Monitor  tak lagi membangun pembangkit listrik   Dengan ini Muhammadiyah tetap kukuh mene-
               tenaga batu bara yang baru. Sebaliknya, India   gakkan nalar publik dalam bernegara. Muham-

               menutup 300 MW pembangkit listrik tenaga        madiyah bukan saja telah menjaga marwah
               uapnya. Filipina dan Bangladesh juga telah      orga nisasi, tapi juga tetap bersetia menjaga
               berkomitmen tak membangun pembangkit listrik    pe san pen dirinya Kiai Ahmad Dahlan, “Hidup
               tenaga batu bara yang baru.                     hidupilah Muhammadiyah,  jangan mencari hidup
                   Kelas menengah di Asia agaknya sadar,       di Muham madiyah”. Ecep Suwardaniyasa Muslimin








                                   Pemerintah juga harus sadar, “politisasi tambang,” menukar
                                   daya kritis, mengkoptasi ormas-ormas keagamaan dengan

                                   memberikan “gula-gula” izin usaha pertambangan sangat

                                   berbahaya di masa depan.


                                                                                             Onenews Magazine
                                                                                             Onenews Magazine  31 31
                                                                                               EDISI JULI 2024
                                                                                               ED I SI JULI 20 2 4
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36