Page 86 - Modul Seni Budaya Kelas XI
P. 86
Setelah kamu berdiskusi berdasarkan hasil evaluasi tari mengenai nilai estetis, bacalah konsep
evaluasi tari secara umum. Kamu dapat memperkaya dengan mencari materi dari sumber belajar
lainnya.
Di bawah ini terdapat karya tari dari beberapa orang koreograi terkemuka Indonesia. Pada
gambar pertama tertera nama tari dan penata tarinya (koreografer). Dari foto dan nama tarinya
saja, kamu tentu sudah bisa menjelaskan mengenai sumber penciptaan karya tari tersebut. Karya
Didik yang diberi judul ‘Bedhaya Hagoromo’ ditarikan oleh sembilan penari dengan busana Jawa,
bersanggul khas dengan hiasan tusuk konde layaknya putri keraton dan diberi tambahan bulu
hias. Busana dan semua hiasan yang digunakan memiliki acuan pada tari Bedhaya, dan ikon-
ikon tersebut menjadi alasan pemilihan nama tari dengan menggunakan nama bedhaya. Apabila
kamu lebih cermat, bisa dilihat bahwa pada tari ‘Bedhaya Hagoromo’ terdapat seorang tokoh
yang berbusana beda dari kelompoknya. Apakah kamu memperhatikan perbedaan busana tokoh
tersebut? Tokoh dalam tari tersebut adalah koreografernya sendiri, yang menggunakan busana
lengkap dengan hiasan yang biasa dipakai oleh perempuan Jepang dari kalangan keraton. Unsur
Jepang ini pula kiranya yang menentukan pemilihan nama tari menjadi ‘Bedhaya Hagoromo’.
Dari bahasan ini kamu sudah bisa mengkorelasikan adanya persamaan asal tari, yaitu
mengacu pada budaya tari klasik yang ada di keraton Jawa dan keraton Jepang. Tentunya kamu
tidak melupakan, bahwa Jepang itu sebuah kekaisaran. Selanjutnya perbedaan tersebut disatukan
dengan penggunaan topeng dalam garis wajah yang sama. Dengan demikian karya tari tersebut
bersumber pada tari tradisi klasik termasuk ke dalam jenis tari kelompok.
Tari kreasi berdasarkan pada tari tradisi klasik Karya Didi Ninik howok.
Sumber: http://yulsiapraharis.blogspot.com
Gambar 10.1 Tari Bedhaya Hagaromo
Sumber: http://yulsiapraharis.blogspot.com
Gambar 10.2 Tari BedhayaHagaromo
80 KELAS XI SMA/MA/SMK/MAK SEMESTER 2