Page 7 - Pembelajaran Kolaboratif dan Partisipatif - Helen Anjelica 1110822016
P. 7
Dalam dunia pendidikan sering dijumpai dua istilah yang sering dianggap
memiliki arti yang sama yaitu model dan metode pembelajaran, padahal
kedua istilah ini memiliki makna yang berbeda. Merujuk pada landasan
operasional Undang-undang No. 20 Tahun 2003 mengisyaratkan kepada
seorang pendidik agar dapat menciptakan pembelajaran secara interaktif,
menyenangkan, menantang, inspiratif, memotifasi, memberikan ruang
yang cukup bagi pengembangan kreatifitas peserta didik sesuai dengan
bakat, minat, kemampuan, dan perkembangan fisik serta psikologisnya.
Sehingga dengan demikian jelas bahwa penguasaan terhadap metode dan
model pembelajaran menjadi bagian yang penting bagi pendidik dalam
menjalankan aktivitasnya untuk meningkatkan kecerdasan peserta didik.
Dalam Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 dan Permendikbud Nomor
22 Tahun 2016, model pembelajaran yang dimaksud merupakan aktivitas
dan kreativitas, menginspirasi, menyenangkan dan berprakarsa, berpusat
pada peserta didik, otentik, kontekstual, dan bermakna bagi kehidupan
peserta didik sehari-hari, antara lain; (1) Model Penyingkapan (Discovery
learning), (2) Model Penemuan (Inquiry learning), (3) Model Pembelajaran
Berbasis Masalah (Problem Based Learning), (4) Model Pembelajaran
Berbasis Proyek (Project Based Learning), dan model pembelajaran lain
yang telah lama dikenal dan digunakan oleh para pendidik seperti Jigsaw,
TPS (Think Pair Share), GI (Group Investigation), NHT (Number Head
Pembelajaran Kolaboratif dan Partisipatif 6