Page 5 - Majalah Digital Kebudayaan Suku Dayak_ Kelompok 4_XI2
P. 5
K e l o m p o k 4 P 5 2 0 2 4
Terjemah:
Tari ini menggambarkan masyaraat desa yang bersuka cita untuk
menyambut pejuang suku Dayak yang baru datang dari medan
perang. Dari dua versi itu, Tari Giring Giring adalah pijakan awal
keemasan kesenian dan kebudayaan dari Tari Tolang Totai, Tari
Ganggereng, dan Tari Gantar. Kata giring-giring memiliki arti
mengiringi atau beriringan untuk menari bersama. Makna sakral
tarian ini adalah wujud suka cita atas anugerah Tuhan Yang Maha
Esa atas keberhasilan yang diperoleh. Tari Giring-Giring juga pernah
tampil di uang pecahan dua ribu rupiah.
Tari Giring-Giring dikenal dengan tari Tolag Totai yang artinya ruas
bambu dan tongkat kayu. Di dalam bambu itu terdapat biji-bijian
jagung yang jika dimainkan akan berbunyi gemerincing. Dalam cerita
legenda, dahulu ada seorang pemuda desa yang tersesat dalam gua
selama dua hari dua malam. Di dalam gua tersebut, sang pemuda
mendengar suara rintik air yang jatuh seperti alunan musik. Setelah
keluar dari gua, pemuda itu melihat banyak orang desa yang tengah
menari beramai-ramai sambil menanam padi. Kemudian, pemuda itu
membuat alat musik Tolang Totai atau disebut juga salung.
3