Page 19 - E-Modul berbasis Socio-scientific Issues Materi Sistem Imun
P. 19
S i s t e m I m u n S M A / M A K e l a s X I
Uraian Materi
Kolom Isu Sosial
makrofag ke mikroorganisme sehingga
memfasilitasi dan meningkatkan fagositosis.
Sitolisis. Kombinasi dari faktor-faktor 99 Persen Warga RI Punya Antibodi COVID,
komplemen dapat menghancurkan Kok Kasus Ngegas Lagi?
lapisan polisakarida dinding sel patogen
sehingga terbentuk lubang-lubang pada Kasus harian COVID-19 di Indonesia
membran sel, yang menyebabkan kembali meningkat. Data terbaru per Selasa
lisozim dapat masuk, sitoplasma keluar, (2/5/2023), terdapat 1.371 kasus baru COVID-19
dan sel patogen akan hancur (lisis). di RI, dibarengi 1.019 kasus sembuh dan 27
Inflamasi. Produk komplemen pasien meninggal dunia.
berkontribusi dalam inflamasi akut Sebelumnya, kasus baru COVID-19 di RI
juga sempat menembus 2 ribu kasus dalam
melalui aktivasi sel tiang, basofil, dan sehari. Pada Jumat (28/4), terdapat 2.067 kasus
trombosit darah. baru COVID-19 dibarengi 37 kasus kematian.
Netralisasi, terjadi jika antibodi menutup Kemudian pada Sabtu (29/4), terdapat 2.074
situs determinan antigen sehingga kasus baru dengan 14 kematian.
antigen menjadi tidak berbahaya dan sel Sebelumnya pada Februari 2023, Kementerian
fagosit dapat mencerna antigen Kesehatan RI melaporkan 99 persen
tersebut. masyarakat Indonesia sudah memiliki antibodi
Aglutinasi (penggumpalan), terjadi jika terhadap virus Corona. Angka tersebut mengacu
antigen berupa materi partikel seperti pada riset bersama Fakultas Kesehatan
bakteri atau sel-sel darah merah. Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI).
Presipitasi (pengendapan), yaitu Lantas demikian, mengapa kasus COVID-19
pengikatan silang molekul-molekul di RI kini bisa meningkat kembali?
antigen yang terlarut dalam cairan Juru bicara Kemenkes RI Mohammad Syahril
tubuh. menjelaskan, tingkat antibodi memang bisa
turun seiring waktu. Maka itu, diperlukan
suntikan vaksinasi COVID-19 booster, baik dosis
1 maupun dosis 2.
"Tingkat antibodi itu menurun seiring waktu.
Jadi apakah dua bulan, masuk enam bulan,
makanya kenapa diberikan suatu vaksin booster
1 maupun 2," ungkapnya saat ditemui detikcom
di kantor Kemenkes RI, Jakarta Selatan,
beberapa waktu lalu.
"Sehingga booster itu baik 1 maupun 2
dengan maksud memberikan tambahan lagi
Mekanisme pengikatan antibodi dan antibodinya agar tambahan lagi ke yang
antigen diinginkan tadi," imbuhnya.
Sumber :
https://www.austincc.edu/apreview/Emphasistems/Inflamm Diterbitkan pada 3 Mei 2023
atoryresponse.html
Sumber : https://health.detik.com/
1 2