Page 44 - Modul Metodologi Penelitian_1
P. 44
c) Validitas Konstruk
Ada sifat-sifat yang tidak langsung tampak perwujudannya dalam kelakuan manusia,
misalnya kepribadian seseorang. Kepribadian terdiri dari berbagai komponen dengan tes
kepribadian ini misal ingin mengetahui aspek-aspek manakah yang sebenarnya dapat diukur.
Dengan teknik statistik yang disebut analisa faktor dapat diselidiki berbagi komponen
kepribadian tersebut, sehingga tes itu dapat disusun berdasarkan komponen itu. Tes yang
demikian memiliki validitas konstruk. Validitas konstruk digunakan apabila kita menyaksikan
apakah gejala yang dites benar-benar hanya mengandung satu dimensi. Bila ternyata gejala
tersebut mengandung lebih dari satu dimensi, maka validitas tes itu diragukan. Keuntungan
validitas konstruk ini ialah bahwa kita mengetahui komponen-komponen sikap atau sifat yang
diukur dengan tes itu.
d) Validitas Eksternal
Didalam sebuah penelitian sosial sudah cukup banyak alat pengukur yang diciptakan
oleh para peneliti untuk mengukur gejala sosial dam alat pengukur tersebut sudah memiliki
validitas. Validitas eksternal jenis validitas yang diperoleh dengan cara mengorelasikan alat
pengukur baru dengan tolak ukur eksternal yang berupa alat ukur yang sudah valid. Misalnya
untuk mengukur kualitas penduduk dapat dikorelasikan antara angka harapan hidup dengan
angka kematian bayi, apabila kedua angka tersebut berkorelasi secara signifikan maka kedua
jenis pengukuran itu telah memiliki validitas eksternal.
3. Cara Menentukan Validitas
Berikut ini terdapat beberapa cara menentukan validitas, terdiri atas:
1) Cara Menentukan Validitas dengan Menggunakan Rumus.
Perhitungan validitas dari sebuah instrumen dapat menggunakan rumus korelasi
product moment atau dikenal juga dengan korelasi pearson. Adapun rumusnya adalah sebagai
berikut :
Keterangan
r hitung = Koefisien korelasi
X = Variabel bebas
Y = Variabel terikat
n = Banyak responden
44 | P a g e