Page 28 - e-modul
P. 28

bagian-bagian yang perlu Anda ketahui.Keterangan berikut ini sesuai dengan penjelasan yang

               terdapat di Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-24/PJ/2015 sebagai berikut:
                   •  Kode dan Nomor Seri Faktur Pajak

                       Baris kode dan NSFP yang ada pada gambar faktur di atas harus diisi dengan:

                   1.  Kode transaksi 02, yaitu kode untuk penyerahan kepada Badan Pengelola Dana yang
                       melakukan pungutan dan penyetoran Pajak Pertambahan Nilai.

                   2.  Kode status, kode tahun penerbitan dan nomor urut faktur pajak diisi sesuai dengan
                       ketentuan yang berlaku.

                   •  Pengusaha Kena Pajak

                       Bagian  ini diisi  dengan  keterangan  nama,  alamat  dan  NPWP  Badan  Usaha  yang
                       melakukan penyerahan BKP/JKP.

                   •  Pembeli Barang Kena Pajak/Penerima Jasa Kena Pajak
                       Kolom ini terdiri dari beberapa keterangan seperti:

                   1.  Nama dan alamat yang wajib diisi dengan nama serta alamat dari pihak PKP Pembali

                   2.  NPWP disesuaikan dengan Nomor Pokok Wajib Pajak PKP pembeli
                   •  Pengisian Barang Kena Pajak/Jasa Kena Pajak yang Diserahkan

                       Dalam contoh gambar faktur di atas, terdapat tabel yang berisi keterangan BKP/JKP

                       yang diserahkan. Beberapa hal yang harus Anda perhatikan meliputi:
                   1.  Nomor Urut: Diisi dengan nomor urut barang/jasa yang diserahkan.

                   2.  Nama BKP/JKP: Diisi dengan nama BKP yang diserahkan
                   3.  Harga Jual/Penggantian/Uang Muka/Termin: Diisi dengan harga jual/penggantian atas

                       Barang Kena Pajak/Jasa Kena Pajak yang diserahkan sebelum dikurangi uang muka/
                       termin.  Baris  ini  memiliki  beberapa  keterangan  yang  harus  Anda  perhatikan

                       diantaranya :

                   a.  Ketika diterima uang muka/termin, maka yang menjadi dasar penghitungan PPN adalah
                       jumlah uang muka/ termin yang bersangkutan.

                   b.  Jika  pembayaran  harga  jual/  penggantian/  uang  muka/  termin  dilakukan  dengan
                       menggunakan mata uang asing, maka hanya baris “Dasar Pengenaan Pajak” dan baris

                       “PPN=10% x Dasar Pengenaan Pajak” yang harus dikonversikan ke dalam mata uang
                       rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku menurut Keputusan Menteri Keuangan

                       pada saat pembuatan Faktur Pajak.

                   c.  Jika keterangan nama BKP/JKP yang diserahkan tidak dapat ditampung dalam satu
                       faktur pajak, maka Pengusaha Kena Pajak dapat :




                                                           24
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33