Page 3 - E-Warta edisi 6 Juni 2021
P. 3
Pilihan Yang Tepat
( Lukas 10 : 38 - 42 )
Maria dan Marta adalah orang orang yang sangat mengasihi Yesus dan ingin melakukan yang
terbaik untuk Yesus. Mengapa Tuhan Yesus mengatakan bahwa Maria lebih baik karena
memilih yang tepat dalam kehidupannya?
Mari kita belajar dari pilihan Maria
I. Maria memilih mengasihi Pribadi Yesus daripada pekerjaan-Nya
Tuhan menyukai pelayanan kita, tapi lebih menyukai persekutuan dengan kita. Marta
dan Maria keduanya adalah orang yang sangat mengasihi Yesus. Marta menganggap bahwa
dengan bekerja keras untuk Tuhan, maka dia akan menyenangkan hati Tuhan. Sesungguhnya,
Tuhan mengetahui motivasi Marta. Marta lebih mengasihi pelayanan dan tanpa sadar dia
mencari kepuasaan untuk dirinya sendiri (ayat 40). Saul juga gagal membedakan antara
mengasihi Allah dan mengasihi pelayanan untuk Allah, sehingga Tuhan menegur dia melalui
Samuel (1 Samuel 15:22). Maria memilih yang terbaik, kasihnya kepada Yesus lebih penting
daripada semua bentuk pelayanan.
2. Maria memilih tenang di kaki Yesus daripada sibuk unjuk kemampuan
Maria memilih untuk duduk diam di kaki Tuhan dan mendengarkan Tuhan berfirman
(ayat 39). Banyak orang seperti Marta, yang lebih suka untuk sibuk bergerak dan bekerja (40).
Akibatnya, mereka menjadi lelah dan menyalahkan situasi dan keadaan di sekitar mereka. Tuhan
menegur bangsa Israel karena lebih menyukai bergerak dengan cepat daripada diam dan tenang
di hadirat Allah untuk menanti pertolongan (Yesaya 30:15-16)
3. Maria memilih yang bernilai kekal daripada yang fana
Dewasa ini hal hal yang bersifat rohani atau spiritual diabaikan demi mendapatkan hasil
yang nampak di mata. Membiasakan diri dengan melakukan disiplin disiplin rohani, seperti
membaca Alkitab setiap hari, bersaat teduh, atau berpuasa dianggap ketinggalan jaman dan
kurang tren. Sedangkan pelayanan mimbar yang nampak excellent lebih diminati, seperti WL dan
singer dengan suara dan teknik yang bagus, musik dengan improvisasi tinggi, dan kotbah yang
disukai banyak orang. Orang Kristen menjadi salah menilai hal hal yang bersifat kekal. Maria telah
memilih yang bernilai kekal di dalam hidupnya, yang tidak dapat diambil daripadanya, yaitu
pertumbuhan rohani/spiritualnya melalui belajar di kaki Yesus (ayat 42).
Penutup
Ketika kita salah memilih yang tepat, maka apa yang dimulai dengan baik akan berakhir
dengan kekecewaan dan kegagalan. Bahkan, iman kita dapat kandas, karena kesalahan kecil yang
kita buat dalam pengambilan kepurtusan. Ingatlah, “Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan segenap
hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang
terutama dan pertama. (Matius 22:37-38).
Pdt. Lilik Herawati
03
03
Warta Jemaat No. 23 Th. 2021
Warta Jemaat No. 23 Th. 2021
Warta Jemaat No. 23 Th. 2021 03