Page 16 - EBOOK coba2_Neat
P. 16

1.    Berpidato sesuai teks pidato yang telah ditulis dengan cara yang menarik dan mampu mempersuasif
           pendengarnya
                 Ada tiga cara berpidato yaitu membaca naskah, menghafal, atau menjabarkan kerangka.
          Ketiganya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Apabila menggunakan cara membaca
          naskah, pembicara harus berlatih membaca naskah berulang-ulang sampai lancar, memahami dan
          menghayati isinya, serta dengan intonasi yang baik.
                 Apabila pembicara menggunakan cara menghafal naskah, naskah tersebut harus benar-benar
          dihafal. Jangan setengah hafal, atau asal hafal. Sebab dalam berpidato yang sebenarnya akan terhenti
          kalau belum terlalu hafal. Hal ini akan menyebabkan bicaranya kacau. Pembicara juga akan berpikir agar
          pidatonya cepat selesai. Hal ini berarti pembicara telah gagal dalam berpidato karena persiapan kurang
          matang.

                 Berpidato dengan cara membaca naskah dan menghafal naskah itu sebenarnya harus dihindari
          karena bertentangan dengan kebiasaan kita. Setiap hari kita terbiasa berbicara tanpa membaca naskah
          dan tanpa menghafal naskah. Mengerjakan sesuatu yang berbeda dengan kebiasaan kita membuat kita
          jadi canggung.

                 Oleh karena itu cara terbaik adalah membaca naskah pidato berulang-ulang dengan tidak
          menghafalkan naskah.dengan membaca berulang-ulang, pokok-pokok pikiran dan urutan pidato akan kita
          pahami. Setelah paham, kita tinggal menyampaikan secara langsung dengan kalimat-kalimat rakitan
          secara langsung. Dengan cara seperti itu, penampilan kita akan menarik, berpidato dengan penuh
          pemahaman dan penghayatan. Dengan cara seperti itu pula cara berbicara kita tidak akan tersendat-
          sendat dan macet. Sebab kita bisa berbicara apa saja dengan kalimat kita sendiri berkenaan dengan tema
          pidato yang sudah kita pahami. Jadi dari naskah pidato yang sudah kita siapkan, isinya kita serap dan kita
          sampaikan lagi dengan kalimat kita sendiri saat berpidato. Cara inilah yang sesuai dengan kebiasaan kita
          berbicara sehari-hari.

                 Apabila kita sudah mahir berpidato, kita tidak perlu membuat naskah lagi. Pokok-pokok pikiran
          kita susun menjadi kerangka pidato. Dengan kerangka pidato, kita berlatih pidato dengan menguraikan
          secara langsung menggunakan kata-kata dan kalimat kita sendiri. Ini adalah cara ketiga yang merupakan
          cara terbaik dalam berpidato. Namun begitu, latihan tetap harus dilakukan sebelum menyampaikan
          pidato.

                 Berbekal niat yang kuat, penguasaan pengetahuan yang memadai, dan keterampilan yang
          diperoleh melalui pelatihan, pembicara dapat tampil mantap, pidatonya tidak akan mengecewakan
          pendengar.
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21