Page 159 - Kelas X Seni Budaya BS Sem 2 press
P. 159

Sumber: Mila dok. Pusat Pelatihan Seni Budaya tahun 2013
                    Gambar 14.3 Tari Kotebang dari Betawi, memiliki keunikan pada
                    gerak yang diambil dari gerak silat Tari    Sumber: hesti dok. 18/1/14
                                                                Gambar 14.4 Tari Pa’gellu dari Sulawesi
                                                                memiliki keunikan dan nilai estetis seorang
                                                                penari yang menari di atas gendang

                    E.  Membuat Tulisan dalam Kritik Tari


                        Banyak orang yang menduga bahwa bekal seorang kritik adalah hanya
                    pengetahuan. Kepekaan estetis merupakan sarana yang terpenting bagi
                    seorang kritikus tari dalam melakukan tugasnya. Seorang kritikus seni harus
                    dapat menulis dari hasil pengamatnnya secara langsung apa yang terjadi di
                    atas panggung atau pentas. Jika tidak maka tidak dapat disebut kritik tari,
                    melainnya hanya sebuah esai atau artikel tari.

                    a. Deskripsi
                        Deskripsi adalah suatu proses pengumpulan data karya seni yang
                    tersaji langsung kepada pengamat. Dalam mendeskripsikan karya seni,
                    kritikus dituntut menyajikan keterangan secara objektif yang bersumber
                    pada fakta yang terdapat dalam karya seni. Dalam seni tari, kritikus akan
                    menguraikan bagaimana aspek penari, gerak, ekspresi, dan ilustrasi musik
                    yang mengiringinya.
                    b. Analisis

                        Pada tahap analisis, tugas kritikus adalah menguraikan kualitas elemen
                    seni. Paada seni tari akan menguraikan mengenai gerak, ruang, waktu, tenaga
                    dan ekspresi pada karya seni tari tersebut.












                                                                                                                                                     Seni Budaya   151
   154   155   156   157   158   159   160   161   162   163   164