Page 129 - Kelas X Bahasa Indonesia BS press
P. 129

Kegiatan 3

                    Mengidentifikasi Nilai-nilai dalam Hikayat

                        Hikayat banyak memiliki nilai kehidupan. Nilai-nilai kehidupan
                    tersebut dapat berupa nilai religius (agama), moral, budaya, sosial, edukasi
                    (pendidikan), dan estetika (keindahan). Perhatikan contoh analisis nilai
                    yang terdapat dalam Hikayat Indera Bangsawab berikut!


                    a.  Nilai  Religius

                       Nilai         Konsep Nilai                   Kutipan Teks

                     Agama        Memohon                Maka pada suatu hari, ia pun
                                  kepada Tuhan           menyuruh orang membaca doa qunut
                                  dengan berdoa          dan sedekah kepada fakir dan miskin.
                                  dan bersedekah
                                  agar dimudahkan
                                  urusannya.
                                  Pasrah kepada          Maka ia pun menyerahkan dirinya
                                  Tuhan setelah          kepada Allah Subhanahuwata’ala dan
                                  berusaha.              berjalan dengan sekuat-kuatnya.

                     Sosial       Tidak melihat          Si Kembar menolak dengan
                                  perbedaan status       mengatakan bahwa dia adalah
                                  sosial.                hamba yang hina. Tetapi, tuan puteri
                                                         menerimanya dengan senang hati.

                                  Membantu orang-        Dengan segera Syah Peri mengeluarkan
                                  orang yang berada      dayang-dayang itu. Tatkala Garuda itu
                                  dalam posisi           datang, Garuda itu dibunuhnya.
                                  kesulitan-

                     Budaya       Raja ditunjuk          Maka baginda pun bimbanglah, tidak
                                  berdasarkan            tahu siapa yang patut dirayakan dalam
                                  keturunan dan          negeri karena anaknya kedua orang
                                  raja yang memiliki     itu sama-sama gagah. Jikalau baginda
                                  putra lebih dari       pun mencari muslihat; ia menceritakan
                                  satu selalu mencari    kepada kedua anaknya bahwa ia
                                  tahu siapa yang        bermimpi bertemu dengan seorang
                                  paling gagah dan       pemuda yang berkata kepadanya:
                                  pantas menjadi         barang siapa yang dapat mencari buluh
                                  penggantinya.          perindu yang dipegangnya, ialah yang
                                                         patut menjadi raja di dalam negeri.





                                                                            Bahasa Indonesia  123
   124   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134