Page 48 - PPKn Kelas XI BS press
P. 48

Demokrasi Kebun Binatang


                 Mari kita pergi ke kebun binatang bersama-sama,
                 Karena kita ingin mendengar gagasan pimpinan baru kota para hewan itu.
                 Pimpinan baru kebun binatang ingin mereposisi sebuah kandang
                 dan kandang itu kandang yang penting posisinya.
                        Kandang itu berpagar kawat yang cantik ornamennya,
                        Tinggi oleh siapa pun tak terlompati,
                        Kekar oleh siapa pun  tak tergoyahkan,
                        Luasnya sepuluh hektar,
                        Di dalamya  ada danau, gua, padang rumput dan belukar.
                 Penduduk kandang itu kambing, kelinci, kijang, kucing, kuda, kerbau, keledai,
                 anjing, domba, sapi, gajah, rusa, monyet, perkutut, burung hantu, dan jerapah.
                 Pak kepala kebun binatang berminat benar memasukkan serigala ke dalam
                 kandang besar itu, karena katanya sudah 34 tahun lamanya makhluk ini berada
                 di luar sana.
                        Alasannya adalah bahwa demokrasi hewan harus ditegakkan,
                        Termasuk demokrasi serigala.
                        Menurut serigala, ukuran demokrasi adalah “sama-sama hewan”
                        Dan gagasan ini dengan gigih didukung kepala kebun binatang.
                 Ke-17 hewan lainnya itu tak setuju.
                 Menurut mereka, definisi demokrasi adalah “sama-sama hewan yang tidak
                 memakan satu sama lain, tidak memangsa satu sama lain”.
                 Pak kepala, ganjilnya, tak menerima logika ini dan tetap memihak definisi
                 demokrasi serigala.
                        Keesokan harinya,  selepas acara  makan  pagi para penghuni kebun
                        binatang,
                        dia membawa seekor hewan berkaki empat ke depan kandang itu.
                        ”kalian tengoklah makhluk penyabar ini. Perhatikan bulunya yang bersih
                        berkilat, telinganya yang lemas terkulai dan bahasa badannya yang sopan.
                        Nah kan dia   jinak dan baik hati,” kata pak kepala,
                 Ke-17 hewan berteriak. “Lho, itu kan serigala yang memakai jaket kulit kambing
                 dan memakai telinga kambing palsu.” seru mereka. ”Biar menyamar  seperti apa,
                 pak kepala, kami tetap kenal betul bau keringat badannya.”
                        Dua puluh empat jam kemudian, kepala kebun binatang datang ke
                        depan pintu kandang  dan menuntun lagi makhluk itu. “saya minta
                        kalian dengan hati terbuka memperhatikan ciptaan Tuhan ini. Perhatikan
                        tingkah lakunya yang mandiri, matanya yang bening dan suci, ekspresi
                        luhurnya budi pekerti. Nah bukankah dia jinak dan baik hati?”tanyanya.
                 Ke-17 hewan penghuni kandang bersorak. “Yaaah, itu kan serigala menyamar
                 lagi, yang memakai rompi bulu domba, dan memakai tanduk domba palsu.”seru



                 38 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK                                                                                                                                              PPKn | 39
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53