Page 28 - E-modul Ikatan Kimia Berbasis Problrem Based Learning Terintegrasi TPACK untuk fase F SMA_Neat
P. 28
E-Modul Iktan Kimia Fase F SMA
Sebelum mempelajari ikatan ion lebih lanjut, ananda harus terlebih dahulu memahami
tentang pengertian dan proses terbentuknya ion itu sendiri. Seperti yang kita ketahui tadi, ion
dibedakan menjadi dua, yaitu Ion yang bermuatan positif (+) yang biasa disebut kation dan
Ion yang bemuatan negatif (-) yang biasa disebut anion. Suatu atom atau unsur akan disebut
kation jika dia melepaskan beberapa elekton pada kulit terluarnya dan suatu atom atau unsur
akan disebut anion jika dia menerima elektron pada kulit terluarnya. Perhatikan contoh
dibawah ini, tentang pengionan atom:
Tontolah vidio dibawah
ini!
Proses pembentukan Kation pada atom Na
Atom Na memiliki no atom 11, sehingga konfiguasi elektronya
dituliskan sebagai berikut!
Na11: 2 8 1
Video 6 Penjelsan proses
Artinya atom Na memiliki Elektron valensi 1, sehingga agar stabil pembentukan ion
(sesuai kaidah oktet) atom Na harus melepas 1 buah elekton pada
kulit terluarnya, maka: Sumber: (Youtube Agus Purwanto)
Elektron Valensi yang akan Pertanyaan
dilepaskan
Saat atom Na melepaskan 1 elektron
Na terluarya maka dia akan berubah Na +
menjadi Kation Na + Kapan pengionan pada atom
terjadi dan bagaimana cara
atom agar dapat melepas
+
Na11: 2 8 1 Na : 2 8 + 1e - atau memperoleh elektron
agar mereka dapat mencapai
Proses pembentukan anion pada atom Cl
kestabilan (sesuai kaidah
Atom Cl memiliki no atom 11, sehingga konfiguasi elektronya Oktet)?
dituliskan sebagai berikut!
Cl17: 2 8 7
Artinya atom Cl memiliki Elektron valensi 7, sehingga agar stabil Setiap proses pelepasan atau
(sesuai kaidah oktet) atom Cl harus menerima 1 buah elekton pada penerimaan elektron, harus
kulit terluarnya, maka: ada atom lain yang akan
Elektron Valensi yang diterima berperan sebagai donor atau
Saat atom Cl menerima 1 elektron aseptor proton
Cl pada kulit terluarnya maka dia akan Cl
berubah menjadi Anion Cl -
Cl17: 2 8 7 + 1e Cl : 2 8 8
-
-
10