Page 4 - Laporan Risetmu
P. 4

II.   LATAR BELAKANG

                           Krisis pangan kini menghantui Indonesia ditengah pandemi Covid-19 yang masih

                      belum usai. Organisasi pangan dunia atau Food and Agriculture  Organization (FAO)
                      sempat menyampaikan akan bahaya ancaman ketahanan pangan  di  masa  pandemi

                      Covid-19  ini.  Di  masa  pandemi  ini  seharusnya  bisa  dijadikan  momentum  bagi
                      Indonesia untuk berbenah. Ketersediaan pangan yang cukup, baik dari segi jumlah

                      maupun mutu serta mampu dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat merupakan
                      kunci  dari  keberhasilan  ketahanan  pangan  bangsa  ini.  Berbagai  macam  cara  bisa

                      dilakukan  untuk  mengatasi  permasalahan  pangan,  antara  lain  bisa  dengan  cara

                      mengerahkan sumber daya BUMN agar ikut serta berperan dalam menjaga ketahanan
                      pangan di Indonesia.

                           Selain  itu,  Kementerian  Pertanian  dan  Perdagangan  juga  mempunyai  peran

                      penting dimana komitmen nya dalam upaya mencukupi ketersediaan pangan adalah
                      kuncinya.  Seperti  yang  kita  ketahui  kita  sudah  disibukkan  dengan  harga-harga

                      sembako yang naik. Fluktuasi harga sembako ini dapat mempengaruhi kecilnya daya
                      beli masyarakat. Penerapan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di berbagai

                      kota  besar  juga  ikut  andil  rendahnya  daya  beli  masyarakat.  Pemerintah  melalui
                      Kementerian Pertanian dan Perdagangan juga perlu mengantisipasi dan memetakan

                      daerah mana saja yang rawan pangan dan mendistribusikan kebutuhan pangan secara

                      tepat.
                              Ada empat pilar penentu ketahanan pangan: Reforma Agraria, Kegeragaman

                      jenis pangan, saluran distribusi, dan pertanian berkelanjutan. Untuk dapat sampai
                      kepada ketahanan pangan model Integrated Farming yang akan di terapkan di sekolah

                      Aisyiyah Boarding Scholl , diharapkan perwujudan dan harapan ketahanan pangan

                      dapat  terwujud  secara  mikro  dan  dapat menyebar  ke  wilayah  sekitarnya.  Dengan
                      Integrated Farming di ABS akan tersedia keberagaman jenis kebutuhan sayur dan

                      lauk bagi siswa sekolah, rantai distribusi yang pendek , dan pertanian berkelanjutan
                      dapat  terwujud.  Pada  masa  covid  19  kebutuhan  masyarakat  akan  sayuran  sehat,

                      produk pangan yang sehat sangat banyak dibutuhkan. Sekolah yang Boarding Scholl

                      di  Bandung  bisa  terbilang  tidak  sedikit.  Namun  yang  menerapkan  pola  pertanian
                      terpadu  atau  Integrated  Farming  belum  ada.  Melaui  lntegrated  Farming  yang

                      dibangun  ,  sekolah  dapat  memenuhi  asupan  kebutuhan  pangan  siswa  dari  kebun
                      sekolah mandiri. Yang selama ini pemenuhan ke Selain itu keberadaan  Integrated

                      Farming dapat menambah kecakapan skill baik softsklill dan hardskill bagi siwa dan
                      dapat menjadi lokasi kunjungan edukasi siswa dari sekolah lainnya (Salikin, 2003).
   1   2   3   4   5   6   7   8   9