Page 2 - KATALOG PARKIRAN
P. 2

sekapur sirih oleh Yosabatu


                  Parkiran berangkat dari ketidak jelasan,ada bukan karena


                menyengaja ada,kami tidak ada(dalam kelas) maka kami ada.

                Seingat saya era transisi setelah 5 tahun jadi ISI(1985-1990)

                kelompok ini mulai bergerombol membangun dunianya sendiri

                dengan kritik terhadap universalitas yang di jalankan

                akademisi dgn dukungan fundamentalis.

                  Gerombolan parkiran mengusung kebebasan berkarya keluar

                dari sekat sekat ke ilmuan modern (bahkan seniman besar


                pada waktu itu masih lekat dengan sekat seni murni atau

                disain,lukis patung grafis kriya). Gerombolan parkiran tidak

                memperdulikan sekat jurusan (apapun jurusanmu minumnya

                segera di putar).

                  Perilaku postmodern sudah menjadi kehidupan sehari hari

                bahkan secara tidak sadar mereka mengusung ideologi


                anarkon. anehnya postmodern di indonesia baru ramai di

                bicarakan sekitar 1994,di tandai terbitnya buku ariel heryanto

                dgn judul"postmodern yg mana?"1995 buku Tommy F Awuy

                dengan judul "Wacana dan Dekontruksi Kebudayaan"1996,

                buku Bambang Sugiharto" postmodern tantangan bagi filsafat.

                  Saya ingat betul si Dedy Yesus dengan sabar menunggu


                gerombolan ini mabuk dan membagikan kertas dan bolpoin

                kemudian hasil karya waton nggambar di kumpulkan(kemudian

                saya baru paham karya-karya itu di jual di Bali).

                  Pertanyaan kenapa mabuk pada waktu itu menjadi menarik

                dalam proses kreatif?ternyata ide ide yg keluar dari

                norma,organik tanpa batasan-batasan yg di buat oleh ruang

                akademis lebih mempunyai jiwa(jauh dari perilaku


                mendisain/merancang)sebenarnya kampus pada waktu itu

                hanya menciptakan template template dalam proses kreatif.

                -Yosabatu-
   1   2   3   4   5   6   7