Page 198 - BUKU 1
P. 198

3.  Perwujudan Syukur Melalui Pelaksanaan  “Hikmah Tahapan Menguasai Kandungan Al Qur’an” Dalam Kehidupan
                 Beragama


                  3.1. Sebagai  umat  beragama  Indonesia,  kita  wajib  mensyukuri  kemerdekaan  dan  mengaplikasikan  “hikmah
                      tahapan  menguasai  kandungan  Al  Qur’an”  dengan  memelihara  kerukunan  hidup  antarumat  beragama
                      dengan sering melakukan kegiatan-kegiatan sosial bersama-sama antarumat beragama.

                 3.2.  Sebagai  umat  beragama  Indonesia,  kita  wajib  mensyukuri  kemerdekaan  dan  mengaplikasikan  “hikmah
                       tahapan menguasai kandungan Al Qur’an” dengan mempelajari dengan tekun kitab sucinya masing-masing
                       untuk memperoleh hikmah VISI dan MISI Allah serta dapat menguasai ilmu keagamaannya masing-masing.

                 3.3.  Sebagai  umat  beragama  Indonesia,  kita  wajib  mensyukuri  kemerdekaan  dan  mengaplikasikan  “hikmah

                       tahapan  menguasai  kandungan  Al  Qur’an”  dengan  menggali,  mencari  dan  mempelajari  persamaan-
                       persamaan  nilai-nilai  agamis  dengan  agama  lainnya  untuk  memperkuat  tali  persaudaraan  manusiawi  di
                       antara umat beragama, walaupun syariat agamanya berbeda-beda.

                 3.4.  Sebagai  umat  beragama  Indonesia,  kita  wajib  mensyukuri  kemerdekaan  dan  mengaplikasikan  “hikmah
                       tahapan menguasai kandungan Al Qur’an” dengan ikut aktif dalam organisasi Forum Silaturahmi Antarumat
                       Beragama,  agar  dapat  memberikan  contoh  tauladan  kepada  anak,  cucu  sebagai  calon-calon  manusia
                       dewasa Indonesia bahwa semua  agama berbeda  dan  tidak  mungkin  sama tetapi  masih  ada hal-hal  dan

                       nilai-nilai yang sama untuk dijadikan jembatan agar manusia dapat hidup rukun, damai dan sejahtera.

              Musuh  utama  rakyat  Indonesia,  yaitu  kebodohan,  kemiskinan  dan  keterbelakangan.  Musuh  rakyat  Indonesia
              bukannya  perbedaan  jenis  kelamin,  bukannya  perbedaan  partai,  bukannya  perbedaan  suku  bangsa,  bukannya
              perbedaan agama, bukannya perbedaan mazhab dan bukannya perbedaan-perbedaan lainnya yang sangat banyak
              sekali.





                                                                                                                                        BUKU 1  196
   193   194   195   196   197   198   199   200   201   202   203