Page 13 - Modul Elektronik Mikrobiologi Daya Antibakteri Ekstrak Tanaman Jukut Pendul (Kyllinga brevifolia Rottb) terhadap Pertumbuhan Bakteri Propionibacterium acnes dan staphylococcus aureus
        P. 13
     Kegiatan Pembelajaran
                                                      Pendahuluan
                                Tanaman berkhasiat obat merupakan bagian dari tanaman
                          baik  sebagian  maupun  keseluruhan  yang  digunakan  untuk
                          pengobatan  secara  tradisional  berdasarkan  pengalaman  dan
                          biasanya  sudah  dilakukan  secara  turun  temurun  (Jumiarni  &
                          Komalasari,  2017).  Indonesia  memiliki  sekitar  3500  tumbuhan
                          berkhasiat  obat  (Badurunasar  &  Santoso,  2017).  Tanaman
                          berkhasiat obat berfungsi untuk mencegah dan meningkatkan
                          sistem kekebalan tubuh melalui kandungan metabolit sekunder
                          yang bersifat antibakteri pada tanaman berkhasiat obat (Salim &
                          Munadi, 2017). Kandungan metabolit sekunder tersebut antara
                          lain: fenol, terpenoid, alkaloid, tanin dan lain sebagainya. Salah
                          satu  tanaman  berkhasiat  obat  yang  dimanfaatkan  oleh
                          masyarakat  adalah  tanaman  jukut  pendul  (Kyllinga  brevifolia
                          Rottb) digunakan untuk mengobati penyakit infeksi pada kulit
                          yang disebabkan oleh bakteri.
                                  Kulit merupakan organ terbesar ditubuh manusia yang
                          memiliki beragam kumpulan koloni bakteri dan sebagian besar
                          bermanfaat untuk manusia, sehingga bisa disebut sebagai flora
                          normal  pada  kulit.  Keberadaan  flora  normal  ini  dapat
                          dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya; kondisi pH kulit
                          yang  rendah,  hasil  sekresi  kelenjar  sibasea,  jumlah  keringat,
                          kebiasaan     membersihkan       kulit    dengan     sabun     yang
                          mengandung  desinfektan  (antibakteri).  Contoh  flora  normal
                          yang  berada  dikulit  antara  lain  Propionibacterium  acnes  dan
                          Staphylococcus aureus. Flora normal dapat berubah sifat menjadi
                          patogen bila terjadi luka pada kulit.
                                                               5





