Page 8 - suhu & kalor
P. 8
A. Suhu
Pernahkah Anda melakukan pengukuran suhu? Misalnya, pada suatu
termometer kolom raksa, Anda mengamati perubahan panjang kolom sebagai
indikator adanya perubahan suhu
(1564–1642) 1. Pengertian Suhu
Setiap zat memiliki susunan partikel yang berbeda-beda. Setiap partikel
penyusun zat mengalami getaran. Getaran partikel-partikel zat
menghasilkan energi kinetik yang sebanding dengan panas zat. Bila suatu
zat bertambah panas, maka energi kinetik rata-rata partikel zat tersebut juga
bertambah besar.
Sangatlah mudah untuk menambah energi kinetik rata-rata partikel
dalam zat. Misalnya, pukullah sekeping uang logam dengan palu, kemudian
segera sentuh. Uang logam akan terasa hangat. Hal ini disebabkan pukulan
adalah seorang
fisikawan, Italia. Meskipun ia tidak palu yang menyebabkan partikel-partikel dalam uang bergerak lebih cepat
menciptakan Termometer Galileo, dan bertabrakan. Jadi, suatu zat baik padat, cair maupun gas akan menjadi
tetapi dinamai tersebut untuk lebih hangat karena partikel-partikelnya bergerak lebih cepat, sehingga
menghormati idenya. Termometer
Galileo terdiri dari sebuah silinder menghasilkan energi kinetik rata-rata partikel lebih besar.
kaca tertutup berisi cairan bening dan
serangkaian bola kaca dengan berat Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa suhu adalah ukuran
yang berbeda. Karena perubahan kelajuan gerak partikel-partikel dalam suatu zat atau ukuran energi kinetik
suhu, bola kaca naik dan turun. Suhu
dibaca dari ukiran piringan logam rata-rata partikel dalam suatu zat.
digantung pada bola kaca.
suhu 3