Page 6 - PPT KLP 3 - EKONOMI INTERNASIONAL.pdf (1080 × 1920 piksel) (1410 × 2250 piksel)
P. 6
2
Teori Perdagangan Internasional Pra - Klasik dan Merkantilisme
Ide pokok dari teori merkantilisme
Suatu negara ataupun kerajaan (dikarenakan actor
utama perdagangan internasional merkantilisme
adalah negara berbentuk kerajaan) akan kaya
ataupun makmur apabila mengalami surplus
ekonomi (Ekspor > Impor).
Surplus yang diperoleh dari selisih (S-M) atau
ekspor neto yang positif tersebut diselesaikan
dengan pemasukan logam mulia(LM), terutama
emas dan perak dari luar negeri. Dengan demikian,
semakin besar ekspor neto, maka akan semakin
banyak yang dimiliki atau diperoleh dari luar negeri.
Logam Mulia (dalam hal ini emas ataupun perak)
yang dimiliki oleh suatu negara ataupun kerajaan
harus banyak apabila suatu negara ingin makmur
dan sejahtera. Kenapa logam mulia digunakan
sebagai alat untuk mengukur kemakmuran
ataupun kesejahteraan negara? Hal ini dikarenakan
Logam Mulia merupakan alat pembayaran
perdagangan internasional pada saat itu.
Dengan adanya Logam Mulia yang dimiliki suatu
negara ataupun kerajaan tidak hanya menjadi
tanda kemakmuran suatu negara ataupun
kerajaan namun juga digunakan untuk membiayai
armada negara ataupun kerajaan untuk
melakukan ekspansi ke wilayah lain sehingga
menimbulkan praktek kolonialisme.
Merkantilisme ini disebut juga dengan teori
perdagangan internasional pra-klasik. Mengapa
dikatakan sebagai teori perdagangan internasional
pra-klasik? Hal ini dikarenakan Merkantilisme hadir
dimasa dimana teori ekonomi belum dikemukakan
(dalam hal ini Adam Smith belum mengeluarkan
teori mengenai ekonomi) sehingga Merkantilisme
dianggap sebagai teori perdagangan internasional
pra-klasik sedangkan teori Adam Smith disebut
dengan teori perdagangan internasional klasik