Page 21 - e-booklet interaktif pemanasan global
P. 21
a. Sektor Energi
Hampir sebagian besar
pembangkit listrik di dunia
menggunakan sumber energi
berbahan bakar fosil, seperti
batu bara, minyak bumi, serta
gas alam. Pembakaran bahan
bakar fosil melepaskan CO2
yang merangkap panas di
atmosfer dan menjadikannya
kontributor utama pemanasan Gambar 5. PLTU batu bara
global serta perubahan iklim. (Sumber: greenpeace.org)
Penggunaan bahan bakar fosil
diperkirakan menaikkan sekitar 48% konsentrasi CO2 di atmosfer. Karbon
dioksida memiliki kemampuan memerangkap panas matahari paling kecil
dibanding gas rumah kaca lainnya. Namun, kenaikan konsentrasi CO2 yang besar
menjadikannya gas rumah kaca terbanyak yang menaikkan suhu global bumi.
b. Limbah Industri
Industri plastik menjadi
salah satu dalang terbesar dari
global warming. Diperkirakan
12 juta barel minyak bisa
memproduksi 30 juta produk
plastik PET. Satu barel berisi
sekitar 159 liter minyak mentah
dapat mengandung 118kg
karbon. Apabila pembuatan
setiap ton plastik PET bisa
menghasilkan sekitar 3 ton gas Gambar 6. Limbah pabrik
CO2. (Sumber: kompas.com)
c. Industri Peternakan dan Pertanian
Limbah yang dihasilkan dari pupuk dan kotoran hewan menghasilkan emisi
gas berbahaya. Napas, gas kentut, dan kotoran kewan ternak, khususnya sapi dan
kerbau, menghasilkan gas metana yang juga termasuk jenis gas penyebab
pemanasan global. Selain itu, pupuk kompos dari kotoran hewan juga
menghasilkan gas dinitrogen oksida (N2O). Limbah industri agrikultur tercatat
menyumbang sekitar 10% dari total volume emisi gas rumah kaca yang
dihasilkan pada 2019.
10