Page 39 - Modul Karakter Kelas VI
P. 39
Rendah hati juga merupakan sebuah sikap yang harus tercermin dalam
relasi antar manusia. Dalam suratnya kepada jemaat di Efesus, Rasul
Paulus menasihatkan agar umat menjalani hidupnya berpadanan dengan
panggilan itu (Efesus 4:1). Hidup berpadanan dengan panggilan itu
(antara lain) berarti mengembangkan sikap rendah hati (Efesus 4:2).
Rendah hati (Yunani: Tapeinophrosune, dari tapeinos = rendah, kurang)
di sini berarti “sikap yang menganggap orang lain lebih utama dari pada
diri sendiri. Selain itu rendah hati di sini juga berarti “sifat yang membuat
manusia sadar akan ketidak-layakannya, sebagai akibat dari pengenalan
yang paling mendalam akan dirinya sendiri.
Orang yang rendah hati adalah orang yang mengenal dirinya secara
mendalam. Ia sadar bahwa dirinya adalah makhluk yang tidak sempurna,
yang memiliki kekurangan dan pada saat yang sama membutuhkan yang
lain untuk melakukan atau mencapai sesuatu. Orang yang rendah hati,
dengan demikian adalah orang yang mengakui dan menerima kelemahan-
kelemahan yang ada dalam dirinya. Sifat rendah hati ini akan mengontrol
kecenderungan untuk menonjol-nonjolkan kelemahan orang lain, guna
menunjukkan bahwa dirinya lebih baik. Berdasarkan uraian diatas, maka
kita dapat menyimpulkan bahwa rendah hati adalah karakter yang mesti
muncul dalam diri setiap pengikut Kristus. Hanya dengan menjadi orang
yang rendah hati seseorang dapat dikenal dan karena itu disebut sebagai
pengikut Kristus.
Tujuan Pembelajaran:
• Siswa memahami pentingnya karakter rendah hati dalam interaksi
dengan sesama
• Siswa dapat memberikan pujian atas kebaikan orang lain dengan hati
tulus
Alokasi Waktu : 1 x pertemuan
Materi yang akan diajarkan :
• Proyek Kebaikan
30

