Page 8 - BUKU MELODI KELINTANG JOLO
P. 8
BAB II
BAGAIMANA SUARA BEKERJA
Apa Itu Suara
Suara adalah getaran yang bisa kita dengar. Getaran ini bergerak melalui udara dan
sampai ke telinga kita. Getaran ini tercipta saat kita berbicara, bernyanyi, atau menggedor
meja. Getaran ini masuk ke telinga kita dan otak kita mengubahnya menjadi suara yang
dapat didengar. Misalnya, ketika kita menabuh gendang, permukaan gendang bergetar,
dan getarannya merambat melalui udara dan mencapai telinga kita, sehingga kita dapat
mendengar suara gendang.
Dalam kehidupan sehari-hari, suara dihasilkan dari berbagai sumber seperti bicara,
alat musik, dan suara alam seperti angin atau air terjun. Untuk membantu anak-anak
memahami konsep suara, kita bisa melakukan kegiatan sederhana seperti membuat
telepon benang, di mana suara merambat melalui benang, atau percobaan dengan gelas
dan air untuk mendengar perbedaan suara yang dihasilkan oleh getaran air di dalam gelas.
Apa itu Frekuensi
Frekuensi adalah jumlah getaran yang terjadi dalam satu detik. Frekuensi diukur
dalam satuan yang disebut Hertz (Hz). Frekuensi yang dapat didengar oleh Manusia
berkisar 20 sampai 20.000 Hz dan jangkauan frekuensi ini dapat mengalami penurunan
pada batas atas rentang frekuensi sejalan dengan bertambahnya umur manusia. Jangkauan
frekuensi audio manusia akan berbeda jika umur manusia juga berbeda (Syarif, 2018).
Frekuensi Tinggi: Suara dengan frekuensi tinggi berarti banyak getaran terjadi dalam
satu detik. Contohnya adalah suara peluit.
Frekuensi Rendah: Suara dengan frekuensi rendah berarti sedikit getaran terjadi dalam
satu detik. Contohnya adalah suara drum besar.
Frekuensi dalam Musik Kelintang Jolo
Frekuensi dalam musik Kelintang Jolo, seperti alat musik perkusi lainnya,
bergantung pada panjang, ketebalan, dan bahan dari bilah-bilah tersebut. Berikut adalah
beberapa faktor yang mempengaruhi frekuensi atau nada yang dihasilkan oleh Kelintang
Jolo:
1. Panjang Bilah: Semakin panjang bilah, semakin rendah frekuensi atau nada yang
dihasilkan.
2. Ketebalan Bilah: Semakin tebal bilah, semakin tinggi frekuensi atau nada yang
dihasilkan.
3. Bahan Bilah: Jenis kayu atau bambu yang digunakan juga mempengaruhi frekuensi.
Setiap jenis bahan memiliki karakteristik resonansi yang berbeda.
4