Page 22 - e-modul keanekaragaman makhluk hidup
P. 22
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik mampu mengidentifikasi persebaran
keanekaragaman makhluk hidup (keanekaragaman
flora) di Indonesia dengan benar dan tepat melalui
literatur
2. Peserta didik mampu mengidentifikasi pentingnya
keanekaragaman hayati di lingkungan sekitar mereka
sehingga dapat menggunakannya dengan bijak dan
melestarikannya melalui studi literatur
Tahukah kalian bahwa Indonesia termasuk negara yang memiliki
keanekaragaman makhluk hidup tertinggi kedua setelah Brazil.
Indonesia secara astronomis terletak di 60 LU sampai 110 LS dan 95
BT sampai 141 BT, sehingga Indonesia memiliki iklim tropis. Wilayah
Indonesia memiliki curah hujan yang tinggi dan cahaya matahari di
sepanjang tahun. Keadaan inilah yang mendukung untuk hidupnya
berbagai tingkat organisme, sehingga Indonesia memiliki
keanekaragaman makhluk hidup yang tinggi (Soenarno, 2024).
A.
Sejarah Persebaran
Flora Di Indonesia
Negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang berada di
sepanjang garis ekuator beriklim tropis, sehingga mempunyai tingkat
keanekaragaman makhluk hidup yang tinggi. Indonesia dikenal sebagai
wilayah megabiodiversity, karena Indonesia menyimpan keanekaragaman
jenis flora yang melimpah. Keanekaragaman flora di Indonesia sekitar 25%
dari flora berbunga di dunia dengan total jenis mencapai 20.000 spesies
yang diantaranya 40% flora endemik (Ramadhan et al., 2023).
Pola persebaran flora yang terjadi di Indonesia berawal pada sejarah
pembentukan daratan kepulauan Indonesia masa zaman es. Pada awal
masa zaman es, wilayah bagian barat Indonesia (Daratan Sunda: Jawa,
Bali, Sumatera, dan Kalimantan) menyatu dengan benua Asia, sedangkan
wilayah bagian timur Indonesia (Daratan Sahul) menyatu dengan
Australia. Oleh karena itu, wilayah Indonesia termasuk daerah migrasi
flora dan fauna antar kedua benua tersebut. Pada akhir zaman es, suhu
permukaan bumi meningkat, permukaan air laut meningkat kembali,
mengakibatkan Pulau Jawa terpisah dari benua Asia, Kalimantan, dan
Sumatera. Begitu pula dengan pulau-pulau lainnya saling terpisah satu
sama lain (Ramadhan et al., 2023).
13
E-MODUL
Keanekaragaman Makhluk Hidup