Page 46 - Modul STEAM Hestu
P. 46
TES KEMAMPUAN LITERASI SAINS
3. 3. Saat ini kita sering mendapati banyak air sungai yang keruh sehingga perlunya teknologi
untuk mengatasinya, salah satunya dengan proses penjernihan air menggunakan tawas
dalam proses pengendapan partikel-partikelnya. Dengan adanya penjernihan air,
masyarakat akan lebih terbantu dalam mendapatkan air bersih. Konsep sains dalam
bentuk konteks STEAM untuk permasalahan di atas adalah . . .
A. Proses penjernihan air berdasarkan sifat-sifat koloid yaitu koagulasi dan adsorpsi.
B. Penggunaan tawas mengakibatkan adanya gumpalan sisa dari pengendapan yang
dapat mencemari lingkungan.
C. Tawas membentuk lumpur kolodial yang dapat mengabsorpsi zat-zat warna atau zat-
zat pencemar seperti detergen dan pestisida.
D. Tawas berguna untuk menggumpalkan lumpur koloidal sehingga lebih mudah disaring.
E. Tawas adalah nama pasar dari aluminium sulfat Al2(SO4)3.
4. 4. Fungsi kaporit pada proses pengolahan air bersih berfungsi sebagai . . .
A. Sebagai penyaring
B. Menaikkan pH
C. Zat desinfektan
D. Mengadsorpsi zat warna
E. Menghilangkan bau
5. 5. Perhatikan tabel berikut!
Tabel 1. Dosis Penggunaan Tawas dalam Penjernihan Air
Dosis Tawas (ppm) Keterangan
25 Tidak terbentuk flok, air masih keruh
50 Tidak terbentuk flok, air masih keruh
100 Terbentuk sedikit flok, air masih keruh
200 Semakin banyak terlihat flok yang terbentuk, air mulai jernih
300 Banyak terbentuk flok, air jernih
Kesimpulan yang tidak dapat diambil dari tabel di atas adalah . . .
A. Semakin sedikit flok, semakin baik kejernihan air
B. Jika banyak flok, maka air akan semakin jernih
C. Flok merupakan komponen penting penjernih air
D. Dosis penggunaan tawas yang tepat dapat menentukan kejernihan air
E. Semakin sedikit tawas, semakin sedikit flok
43