Page 37 - Modul Multimedia Untuk Pembelajaran Fisika Pada Materi Gelombang Bunyi Dan Cahaya Kelas XI SMA
P. 37

Pemantulan cahaya merupakan proses terpancarnya kembali arah cahaya karena

           mengenai permukaan benda. Snellius (1591 – 1626) mengemukakan bahwa cahaya

           memiliki dua hukum pemantulan yang berbunyi :

           1. Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar.
           2. Sudut antara sinar sinar pantul dan garis normal sama dengan besar sudut antara sinar

               datang dan garis normal.











                                            Gambar 1.18 Pemantulan cahaya
                                              Sumber: rumuspintar.com
                    Cahaya memiliki dua macam jenis pemantulan, yakni pemantulan teratur dan
           pemantulan baur. Adapun penjelasan lebih lanjutnya sebagai berikut:

           • Pemantulan teratur merupakan berkas sinar sejajar yang dipantulkan sejajar karena

              mengenai permukaan benda yang halus atau rata seperti kaca, baja, dan aluminium.
              Banyaknya sinar pantul yang dapat dilihat oleh mata pengamat, membuat benda tampak

              bersinar terang.

           • Pemantulan baur merupakan berkas sinar sejajar yang dipantulkan ke segala arah karena
              mengenai permukaan benda yang kasar atau tidak rata. Sedikitnya sinar pantul yang

              dapat dilihat oleh mata pengamat membuat benda tampak suram.











                      Gambar 1.19 Pemantulan teratur                    Gambar 1.20 Pemantulan Baur
                         Sumber: rumuspintar.com                          Sumber: rumuspintar.com
                    Dalam kehidupan sehari-hari, pemantulan teratur dan pemantulan baur dapat

           dibedakan dengan mudah. Contohnya saat kalian bercermin pada permukaan kaca yang
           bersih, maka akan terjadi pemantulan terartur. Sementara saat kalian bercermin pada kaca

           buram yang permukaannya kotor, maka yang terjadi adalah pemantulan baur.





                                                     21
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42