Page 6 - PETUNJUK KEMAH KARAKTER 2023 VERSI 2 FINAL
P. 6
BAGIAN 1
INFORMASI UMUM
A. JAJARAN PENYELENGGARA
Kwartir Daerah : Jawa Timur
Kwartir Cabang : Kabupaten Blitar
Kwartir Ranting : Doko
Gugus Depan : Kabupaten Blitar 15.063-15.064
Pangkalan UPT SMP Negeri 1 Doko
B. LATAR BELAKANG
Bentuk organisasi kepanduan yang ada saat ini satu-satunya adalah
Gerakan Pramuka yang keberadaannya sudah diakui dalam Anggaran Dasar Gerakan
Pramuka dan merupakan wadah nonformal bagi anak-anak dan pemuda sebagai
pendukung untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional dan sebagai upaya
meningkatkan sumber daya manusia.
Kaum muda memang selalu menjadi icon bagi perubahan, dan peran inilah
yang menempatkan kaum muda dalam posisi strategis perjalanan bangsa dan negara.
Namun sayangnya, peran strategis ini tidak selalu dikelola dengan baik, sehingga tidak
jarang energi dan semangat perubahan yang diusung kaum muda tidak tersalurkan
dengan tepat.
Karena itu menjadi tanggung jawab Gerakan Pramuka untuk senantiasa
mempersiapkan berbagai kegiatan edukatif yang menarik dan rekreatif. Sesuai dengan
definisi Kepanduan dari World Organization of Scout Movement, bahwa organisasi
pramuka adalah organisasi yang mengemban misi untuk memberikan kontribusi
pendidikan kepada generasi muda, melalui sistem nilai yang berdasarkan pada kode
kehormatan pramuka, sebagai upaya untuk membangun dunia menjadi lebih baik
ketika mayoritas orang mulai berpikir individual, serta pramuka diharapkan mampu
memainkan peranan konstruktif.
Misi tersebut dapat dicapai dengan melakukan berbagai pendekatan, salah
satunya adalah dengan mengedepankan nilai ”relevansi” dalam membuat suatu
kegiatan kepramukaan. Relevansi tersebut disesuaikan dengan kebutuhan, minat dan
kegemaran remaja. Gerakan Pramuka harus lebih cermat dalam melihat
permasalahan yang sedang menimpa kaum remaja, sehingga diharapkan mampu
memberikan kegiatan yang solutif dan bermanfaat. Memberikan alternatif kegiatan
bagi anggota Gerakan Pramuka maupun organisasi lain.
Dimasa ini, permasalahan yang seringkali dihadapi oleh kaum remaja
adalah krisis identitas. Krisis identitas ini pada akhirnya menyebabkan krisis
kepercayaan yang menimbulkan lunturnya nilai-nilai kepercayaan, mulai percaya pada
diri sendiri, orang lain, organisasi, bahkan kepercayaan terhadap bangsa dan negara.